Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Bisa Kurangi Beban Jalan Denpasar-Gilimanuk

Round Up

Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Bisa Kurangi Beban Jalan Denpasar-Gilimanuk

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 24 Jul 2025 08:29 WIB
Para penumpang kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar turun di dermaga Pelabuhan Serangan, Denpasar, Bali pada Rabu (23/7/2025). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Para penumpang kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar turun di dermaga Pelabuhan Serangan, Denpasar, Bali pada Rabu (23/7/2025). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Denpasar I Ketut Sriawan mengungkapkan kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar bisa mengurangi beban Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk yang setiap hari padat kendaraan. Menurutnya, beroperasinya kapal cepat rute baru tersebut dapat memberikan dampak positif bagi warga Denpasar dan Banyuwangi.

"Pada saat peak season seperti Lebaran dan Nataru, (beroperasinya kapal cepat) ini bisa mengurangi penumpukan di Gilimanuk. Begitu juga dari sisi Jawa Timur, bisa mengurangi kepadatan di Ketapang. Ini menjadi sarana transportasi yang membantu sektor daratnya," ujar Sriawan saat operasional perdana kapal cepat di Pelabuhan Serangan, Rabu (23/7/2025).

Kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar itu mulai beroperasi, Rabu. Kapal berangkat dari Pelabuhan Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Serangan, Denpasar. Kapal membawa 75 penumpang saat berlayar perdana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dapat Respons Positif Penumpang

Sriawan mengungkapkan rute baru tersebut mendapat respons positif dari para penumpang. Sebab, penumpang kapal cepat Express Bahari dari Banyuwangi hanya butuh waktu sekitar tiga jam untuk tiba di Denpasar.

"Dari segi kapal, saya lihat tadi di atas kapal juga cukup bagus, ada ruang VIP, eksekutif, dan ekonomi. Ini standar keselamatannya sudah dicek juga oleh Syahbandar dan kami lihat kondisi di atas tadi di kapal juga cukup bagus," ujar Sriawan.

Selain itu, Sriawan berujar, beroperasinya kapal cepat ini juga bakal membantu persebaran turis dalam sektor pariwisata. Menurutnya, wisatawan bakal lebih mudah mengakses destinasi wisata di Denpasar maupun Banyuwangi.

"Siapa tahu dengan adanya transportasi ini mereka bisa juga mengunjungi kawasan pariwisata di Serangan, Denpasar, dan Bali pada umumnya. Yang dari sini (Denpasar) juga bisa mengunjungi Ijen (Banyuwangi). Jadi, ini terintegrasi pengembangan kawasan pariwisatanya," ujarnya.

Bisa Atasi Kemacetan

Sriawan meyakini moda transportasi laut ini dapat mengurangi kemacetan di jalur darat.

"Kalau lihat tadi kan baru dicoba saja ada 75 penumpang, dan kalau mereka 75 bawa kendaraan sepeda motor, (artinya) 75 sepeda motor kita bisa geser. Itu salah satu contoh. Kalau misalkan nanti 400 (orang) berarti sekian kendaraan bisa kita kurangi," kata Sriawan di Pelabuhan Serangan, Denpasar.

Kapal cepat Banyuwangi-Denpasar tersebut bersandar di Pelabuhan Serangan. Sriawan memastikan kehadiran kapal ini tak akan menimbulkan kemacetan baru di kawasan tersebut.

"Ini sudah kami integrasikan dengan semua stakeholder. Provinsi kami juga minta untuk mengoptimalkan ATCS yang di simpang Pesanggaran. Begitu juga dari Organda dan angkutan sewa khusus sudah ada, begitu juga provinsi kalau tidak salah punya 1.081 angkutan sewa khusus," ujarnya.

Dishub Denpasar juga menyiapkan sistem transportasi lanjutan untuk menunjang operasional pelabuhan. Shuttle sudah disiapkan di depan Pura Sakenan guna mendukung pergerakan penumpang.

"Jadi, sudah membuat parkir di depan Pura Sakenan. Ini kami buat shuttle-shuttle, jadi berintegrasi semua. Di sini juga ada kampung kuliner, mudah-mudahan ini bisa hidup juga dan semua terintegrasi," lanjut Sriawan.

Pemkot Denpasar Minta Dishub Serahkan Pengelolaan

Sementara itu, Pemkot Denpasar berharap pengelolaan Pelabuhan Sanur bisa diserahkan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada pemerintah kota pada momen Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) mendatang.

"Mudah-mudahan di momen Hari Perhubungan Pak Menteri bisa menyerahkan (pengelolaan Pelabuhan Sanur) sesuai dengan saran Pak Dirjen," kata Sriawan.

Menurut Sriawan, beberapa hari lalu pihaknya telah bertemu dengan Direktorat Jenderal Perhubungan untuk membahas hal tersebut. Ia menyebut Menhub Dudy Purwagandhi akan menerima laporan ini.

"Pak Dirjen berusaha secepatnya biar bisa dikelola oleh Pemkot sesuai dengan regulasi yang ada dan Pak Gubernur juga sudah memberikan rekomendasi kepada Pak Wali Kota, dan menginformasikan ke Pak Menteri Dirjen bahwa Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota sudah sepakat untuk menyerahkan ke pengelolaan kota," ujarnya.

Sriawan mengatakan Pelabuhan Sanur memiliki potensi ekonomi yang besar, dengan jumlah penumpang mencapai 7.000 orang per hari. Dampak ekonominya dinilai turut menggerakkan desa adat dan kawasan sekitarnya.

"Jadi, otomatis kalau kita lihat sekarang pergerakan multiplayer effect dari pelabuhan itu kan ke desa adat berkembang, membuat kegiatan ekonomi kawasan di sana, bahkan secara tata ruang itu sudah menjadi Transit Oriented Development (TOD). TOD ini bisa mengembangkan kawasan berbasis simpul transportasi," paparnya.

Jika pengelolaan Pelabuhan Sanur resmi diserahkan ke Pemkot Denpasar, Sriawan memastikan pihaknya akan menata ulang sistem keberangkatan kapal dan mengintegrasikan pelabuhan lain untuk mengurangi kemacetan.

"Dengan (Pelabuhan Sanur) kami mengelola, mudah-mudahan bisa kami atur keberangkatan, kedatangan kapal dan sekaligus mengeksekusi sisi darat untuk mengurangi kemacetan lalu lintas," ucapnya.

Salah satu penumpang kapal cepat asal Banyuwangi, Budiono (41), mengaku antusias dapat merasakan perjalanan menggunakan kapal cepat tersebut. Terlebih, dia sering pulang ke Banyuwangi karena bekerja di Sanur, Denpasar.

"Saya biasanya dari Banyuwangi ke Denpasar via darat dengan waktu tempuh lima hingga enam jam. Tapi, dengan kapal cepat ini waktu tempuhnya lebih singkat," sebut Budiono.

Penyeberangan rute Banyuwangi-Denpasar maupun sebaliknya dilayani menggunakan kapal cepat Express Bahari. Kapal cepat ini beroperasi setiap hari, kecuali Selasa.

Adapun, kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar dijadwalkan berangkat pukul 09.00-11.00 Wita. Sedangkan, penyeberangan rute Denpasar-Banyuwangi berangkat pukul 14.00-14.30 Wita.




(hsa/hsa)

Hide Ads