Bea Cukai Ngurah Rai Terapkan Autogate System untuk Barang Ekspor-Impor

Bea Cukai Ngurah Rai Terapkan Autogate System untuk Barang Ekspor-Impor

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Kamis, 06 Jun 2024 21:40 WIB
Seremonial implementasi penuh autogate system barang ekspor dan impor di Area Kargo Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu (6/6/2024). (Dok. Bea Cukai Ngurah Rai)
Foto: Seremonial implementasi penuh autogate system barang ekspor dan impor di Area Kargo Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu (6/6/2024). (Dok. Bea Cukai Ngurah Rai)
Badung -

Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Ngurah Rai menerapkan autogate system untuk barang ekspor dan impor. Inovasi ini merupakan bagian integral dari program National Logistics Ecosystem (NLE).

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPPBC TMP Ngurah Rai, Bowo Pramoedito, mengatakan penerapan autogate system diharapkan dapat memfasilitasi perdagangan internasional sekaligus memperkuat dukungan ekspor lokal di Bali.

"Atas implementasi autogate system, Bea Cukai Ngurah Rai mampu memangkas waktu layanan pemasukan dan pengeluaran barang dari 0,8 hari menjadi hanya 0,2 hari," kata Bowo dalam siaran pers, Kamis (6/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, efisiensi berhasil dilakukan dengan memangkas utilisasi sumber daya manusia dari 24 pegawai menjadi hanya 18 orang pegawai," tambahnya.

Bowo mengungkapkan Bea Cukai juga memangkas waktu dan biaya logistik melalui perluasan angkutan multimoda untuk proses ekspor dan impor rute Bali-Surabaya. Layanan multimoda ini memungkinkan ekspor impor dilakukan menggunakan satu agen khusus sehingga memangkas duplikasi proses dan biaya pihak ketiga.

ADVERTISEMENT

Implementasi penuh autogate system ekspor dan Impor serta dukungan perluasan angkutan multimoda diharapkan meningkatkan transparansi dan kepercayaan pengusaha ekspor dan impor di Bali. Selain itu, juga diharapkan meningkatkan integritas proses layanan dengan mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pengguna jasa.

"Selain itu, optimalisasi proses yang cepat dan tidak berbelit-belit serta dapat diselesaikan melalui sistem satu pintu tentunya akan memudahkan pengguna jasa dalam memangkas biaya logistik proses ekspor dan impor," jelas Bowo.

Menurut Bowo, program ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam mendorong pelaku usaha, baik eksportir, importir, termasuk pengusaha tempat penimbunan sementara (TPS), untuk berpartisipasi dalam percepatan proses logistik dalam mendukung program NLE.

KPPBC TMP Ngurah Rai, jelas Bowo, berkomitmen untuk terus mendukung perdagangan internasional, utamanya pertumbuhan ekspor lokal di Bali. "Sistem ini akan mempermudah proses ekspor bagi para pelaku usaha lokal, meningkatkan daya saing produk Bali di pasar internasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional," tegasnya




(hsa/iws)

Hide Ads