Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyiapkan Rp 3,27 triliun untuk penukaran uang tunai dalam program Serambi Rupiah. Seremoni dimulainya program itu dilakukan di kantor Perwakilan BI Provinsi Bal, Selasa (19/3/2024).
Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda Panjaitan mengatakan jumlah tersebut naik sebesar 1,6 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2023, BI menyediakan uang tunai sebesar Rp 3,22 triliun.
"Tentu kebutuhan ini telah memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mobilitas masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri. Serta perluasan akseptasi pembayaran digital," kata Butet di Gianyar, Bali, Senin (18/3/2024) malam.
Butet mengatakan dari Rp 3,27 triliun tersebut, BI menyediakan kebutuhan uang pecah besar (UPB) sebesar Rp 3,056 triliun. Kemudian, uang pecah kecil (UPK) sebesar Rp 214 miliar.
"Untuk pelaksanaan di Bali dilakukan di sembilan kabupaten kota dan juga melibatkan 29 bank serta juga ada 208 titik. Tentu titik-titik ini berada di ruang publik, strategis seperti pelabuhan hingga pasar," tuturnya.
Butet menjelaskan program Serambi Rupiah akan dilaksanakan hingga 5 April 2024. Sementara, untuk perbankan digelar hingga 7 April 2024.
Adapun, mekanisme penukarannya, masyarakat diwajibkan untuk membawa KTP serta melakukan registrasi di website Bank Indonesia. Satu KTP maksimal boleh menukarkan sebanyak Rp 4 juta.
"Kami melihat masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri ini pasti membutuhkan uang tunai yang relatif meningkat dibandingkan dengan periode di luar Ramadan dan Idul Fitri. Sehingga ini sebagai bentuk kepedulian Bank Indonesia untuk tetap mendekatkan layanan penukaran uang tunai kepada masyarakat," urai Butet.
Dia berharap melalui program rutin tiap tahun tersebut masyarakat mendapatkan kemudahan dalam menukarkan uang tunai sesuai kebutuhan.
(hsa/nor)