Menhub Budi Karya Sebut Kemacetan di Bali Kejadian Luar Biasa, Ini Solusinya

Badung

Menhub Budi Karya Sebut Kemacetan di Bali Kejadian Luar Biasa, Ini Solusinya

Aryo Mahendro - detikBali
Minggu, 31 Des 2023 17:21 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (31/12/2023).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (31/12/2023). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Denpasar -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menganggap kemacetan di kawasan wisata di Bali sudah tergolong parah. Budi mengatakan, kemacetan di Bali merupakan kejadian luar biasa.

"Apa yang kami identifikasi (dari kemacetan di Bali) memang ada satu kejadian yang luar biasa. Tidak biasanya terjadi," kata Budi di kantor Otoritas Bandara Ngurah Rai, Minggu (31/12/2023).

Budi mencontohkan kemacetan horor yang terjadi di Tol Bali Mandara dengan jumlah mobil mencapai 73 ribu kendaraan, Jumat malam (29/12/2023). Menurutnya, volume pergerakan mobil yang keluar masuk Tol Bali Mandara bahkan lebih rendah ketimbang pada tanggal 23 Desember 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, ada beberapa faktor seperti lalu-lalang truk dan beberapa pedagang asongan yang mengakibatkan pergerakan kendaraan yang didominasi oleh mobil, tersendat di bundaran persimpangan menuju bandara dan ke Universitas Udayana. Sehingga memaksa sejumlah orang yang ingin ke bandara, memutuskan untuk berjalan kaki.

"Volume pergerakan yang datang dan pergi pada hari itu relatif lebih rendah ketimbang pada tanggal 23 Desember 2023. Tapi, ada truk dan tempat orang berjualan dan sebagainya, menyebabkan macet," kata Budi.

ADVERTISEMENT

Karenanya, Budi menawarkan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk atasi kemacetan di Bali. Solusi jangka pendek, Budi meminta Pemerintah Provinsi Bali untuk menyediakan shuttle bus yang harus sudah beroperasi pada 2 Januari 2024.

Tanpa menyebut berapa armada yang disediakan dan harga tiketnya, Budi menjanjikan shuttle bus itu akan wara-wiri menjemput dan mengantar penumpang setiap 15 menit. Rutenya, dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai melewati Nusa Dua, Sentra Parkir Kuta, dan Benoa.

Budi mewanti-wanti jangan sampai ada taksi gelap atau ilegal yang masuk ke areal bandara untuk menjemput atau menurunkan penumpang. Lalu, ada juga bus shuttle yang wara-wiri melalui rute Legian, Kuta, hingga ke Canggu.

"Kami setuju tadi membuat bus dengan tujuan Nusa Dua dan Sentra Parkir. Dan juga bus yang keliling di Kuta, Legian, dan Canggu. Kami minta pak PJ Gubernur Bali dan Pak Kapolda Bali mengeksekusi itu dengan headway 15 menit," jelas Budi.

Kemudian, rencana jangka menengah untuk mengatasi kemacetan di Bali. Budi menjelaskan, akan ada sejumlah perbaikan jalur oleh PT Angkasa Pura I, penambahan sejumlah kantong parkir dan pembangunan jalan layang atau flyover.

"Bagaimana kita mencapai titik-titik tertentu, seperti ke Canggu itu harus ada jalan tertentu. Misalnya, di Jalan Sunset Road atau Jalan Gatot Subroto Barat," ujarnya.

Yang terakhir, solusi jangka panjang. Budi menyinggung proyek LRT di Bali yang akan menjadi solusi kemacetan jangka panjang. Dia mengatakan, sudah ada beberapa pihak yang bersedia menjadi investor dengan menyediakan pinjaman dana dan tinggal menunggu ada perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

"Kami sudah merencanakan. Bahkan sudah ketemu lenders yang memberi loan (pinjaman dana). Juga sudah ada kemampuan (pembiayaan) dari (pemerintah) daerah dan pusat untuk membayar (mendanai proyek LRT)," tegasnya.

Menurutnya, LRT tersebut akan menjadi angkutan masal perkotaan yang efektif mendorong masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama ke tempat wisata dan menekan kemacetan di Bali.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Mahendra Jaya mengatakan kemacetan yang terjadi pada Jumat malam lalu disebabkan oleh meningkatnya pergerakan orang yang datang maupun pergi dari Bandara Ngurah Rai.

Tak hanya wisatawan asing dan domestik, banyak juga warga Bali yang wara-wiri di sejumlah tempat wisata untuk beraktivitas karena menganggap hari Jumat kemarin adalah hari baik.

"Waktu itu banyak orang hajatan. Sehingga, ada peningkatan pergerakan orang yang ingin berkunjung (ke tempat wisata di Bali). Di samping kemacetan karena ada truk yang as rodanya patah dan sebagainya yang mengganggu arus lalu lintas," kata Mahendra.

Untuk itu, Mahendra menyatakan pihaknya akan segera mengeksekusi rencana pengadaan bus shuttle sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Tujuannya, untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan di jalanan.




(dpw/gsp)

Hide Ads