.webp)
"Kami sudah lakukan pembicaraan dengan pihak IndiGo terkait persiapannya. Rencananya, Indigo akan mulai masuk ke Bali bulan Maret 2024. Kemudian, Etihad juga ada diskusi dan akan ada penerbangan langsung dari Abu Dhabi," kata General Manajer PT Angkasa Pura (AP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, I Handy Heryuditiawan, di Gedung Wisti Sabha, Kamis (14/12/2023).
Handy mengatakan beberapa maskapai juga sudah mengajukan permohonan penggantian tipe pesawat dengan kapasitas yang lebih besar. Dia memperkirakan masuknya dua maskapai dan penggantian tipe pesawat tersebut akan membuat jumlah penumpang internasional dan domestik melonjak hingga akhir 2024.
Dia memproyeksikan kenaikan jumlah penumpang internasional dan domestik di Bandara Ngurah Rai mencapai 21,4 juta penumpang hingga akhir 2023. "Ada pertumbuhan. Tapi memang belum mencapai (kenaikan jumlah lalu lintas penumpang) pra COVID-19 pada 2019 yang mencapai 24,2 juta penumpang," kata Handy.
Handy memproyeksikan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Ngurah Rai tembus 23 juta orang sepanjang 2024. Meski belum menyentuh capaian pada 2019, ia menyadari proyeksi itu cukup tinggi dibandingkan target bandara lain di wilayah kerja AP I.
Sebelumnya, Bandara Ngurah Rai juga telah membuka rute penerbangan atau inaugural flight dari maskapai asal India bentukan Tata Group dan Singapore Airlines, Vistara, dengan rute Delhi-Bali-Delhi. Pesawat tersebut mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Ngurah Rai pada 1 Desember lalu.
Adapun, inaugural flight Vistara menggunakan pesawat Airbus A321LR dengan nomor penerbangan UK145. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Indira Gandhi di Kota Delhi, India. Dikutip dari data manifest penerbangan, maskapai tersebut mengangkut 185 penumpang.
Pembukaan rute penerbangan ini sekaligus mencatat sejarah terhubungnya India-Bali melalui penerbangan langsung atau direct flight. Sebelumnya, rute India-Bali hanya dilayani melalui penerbangan lanjutan atau tidak langsung.
(iws/gsp)
