Awalnya, Suharso meminta pembangunan LRT di Bali harus dibarengi dengan pembangunan perekonomian di kawasan sekitarnya. Misalnya, dengan menciptakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Yang menyusun masterplan harus memperhatikan itu. (Kawasan LRT yang di Sentra Parkir Kuta) di situ dapat dijadikan satu kegiatan ekonomi. Termasuk, memberi kesempatan UMKM (di kawasan yang akan dilalui LRT)," kata Suharso setelah menghadiri Indonesia Minning Summit di Hotel Mulia, Badung, Bali, Selasa (10/10/2023).
Selain mendorong penciptaan UMKM, Suharso juga mengimbau Pemprov Bali dan semua pihak yang terlibat pembangunan LRT agar memperhatikan hal lain. Yakni, antusiasme masyarakat terhadap adanya LRT tersebut.
Dia mewanti-wanti agar keberadaan LRT tidak malah memindahkan kemacetan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Sentra Parkir Kuta, hingga ke kawasan Seminyak. Pastikan lalu lintasnya sesuai dengan LRT di bawah tanah.
"Saya melihat lokasi yang akan menjadi titik destinasinya. Ada origin destinasi. Originnya dari bandara, destinasinya adalah sentra parkir. Nah, sentra parkir itu saya pingin tahu ambience-nya. Saya ingin lihat traffic look. Jangan sampai (LRT) itu terbentuk, hanya akan memindahkan kemacetan saja. Itu yang saya pikirkan," tutur Suharso.
Ditanya apakah mungkin pembangunan LRT di Bali dimulai tahun depan, Suharso yakin hal itu dapat dilakukan. Begitu pula soal biaya. Dia mengakui bahwa anggaran pembangunan LRT di bawah tanah memang mahal. Namun, bukan berarti tidak dapat dibiayai.
"(Mungkinkah groundbreaking LRT Bali tahun depan) semuanya mungkin. Tadi, saya sudah melihat itu. (Soal biayanya lebih mahal) siapa yang bilang lebih mahal kalau ada yang lebih murah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta mengungkapkan Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali akan diintegrasikan dengan Trans Metro Dewata (TMD). Rencananya, konektivitas LRT dengan TWD terpusat di Sentral Parkir Kuta.
Samsi menjelaskan integrasi dua moda transportasi itu diharapkan dapat saling memasok penumpang. Menurutnya, LRT dapat mengangkut 300 orang sekali jalan.
(dpw/nor)