Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ingin pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali segera dibangun. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bersedia menjadi salah satu pemodal untuk mewujudkan pembangunan LRT tersebut.
"Kalau memungkinkan, kami akan bantu juga sebagai dana penyertaan modal dari APBD Badung bila itu diizinkan oleh regulasi," kata Giri Prasta di gedung DPRD Badung, Senin (9/10/2023).
LRT Bali rencananya dibangun di bawah tanah atau underground. Rute kereta api ringan itu bakal membentang sepanjang 20 kilometer (km) dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai ke Canggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri Prasta mendukung pembangunan LRT tersebut dibuat dalam tanah. Sebab, ia menilai proyek itu tidak memungkinkan jika dibangun di atas lahan baru.
"Kami mengatasi kemacetan yang ada di kawasan Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) sampai ke Canggu itu. Kami sangat sulit untuk melakukan pelebaran jalan, tidak bisa flyover," imbuhnya.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap LRT bisa menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan jangka panjang. Dia menyebut 70 persen turis yang datang ke Bali berwisata di wilayah Badung. Giri Prasta mengeklaim jumlah wisatawan yang berlibur ke Bali bisa mencapai 18 ribu orang per hari.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya telah bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa di Jakarta pada Selasa (3/10/2023).
Menurut Samsi, proyek LRT di Pulau Dewata mendapat dukungan regulasi dan pendanaan dari pemerintah pusat. Bahkan, Menteri PPN/Bappenas Suharso membuka opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk merealisasikan pembangunan LRTdi Bali. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan konstruksi sipil lainnya.
(iws/nor)