Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN yang baru saja dibangun di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung sudah selesai diuji coba. Jadi, proses pengisian ulang energi kendaraan mobil listrik sudah bisa dilakukan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa menyebut pembangunan SPKLU bertipe Ultra Fast Charging (UFC) 200 kilowatt (KW) ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan mobil listrik. Khususnya bagi yang melintas di kawasan Puspem Badung.
"Dukungan kami salah satunya dengan menyediakan lokasi yang bisa dijangkau masyarakat khususnya pengguna kendaraan listrik yang melewati daerah di seputaran Puspem Badung, agar tak sulit mencari lokasi SPKLU," ucap Adi Arnawa, Minggu (7/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meyakini keberadaan SPKLU yang semakin bertambah, masyarakat akan semakin tertarik punya kendaraan listrik di masa mendatang. Menurutnya, Pemkab Badung juga ingin daerahnya dikenal hijau, destinasi wisatanya dikenal ramah lingkungan.
Pembangunan SPKLU di Puspem Badung ini berkat kerja sama Pemkab Badung dengan PLN. Pemkab Badung menyediakan lahan di selatan Taman Jepun, parkir timur komplek perkantoran. Sedangkan PLN membangun piranti stasiun pengisian.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana dalam keterangannya menyatakan SPKLU yang dibangun di Puspem Badung berjumlah dua unit. Ini menambah SPKLU se-Bali menjadi total 48 unit.
Sebanyak 10 unit di antaranya bertipe UFC, 23 unit tipe medium charging, sembilan unit tipe fast charging dan enam unit bertipe slow charging. Ia menyebut infrastruktur yang mendukung kendaraan listrik akan terus bertambah.
"Kami targetkan tahun 2023 ini ada penambahan SPKLU. Sebanyak 12 unit nanti disebar di seluruh Bali," tukasnya.
(hsa/hsa)