Ramai-ramai Hotel-Restoran di Bali Beralih ke CNG

Ramai-ramai Hotel-Restoran di Bali Beralih ke CNG

Triwidiyanti - detikBali
Jumat, 04 Nov 2022 12:51 WIB
Pengisian CNG di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali
Pengisian CNG di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Triwidiyanti
Badung - Afiliasi Subholding Gas Pertamina, PT Pertagas Niaga, telah mengoperasikan stasiun pengisian CNG (Compressed Natural Gas) yang berlokasi di Terminal Mengwi, Badung sejak April 2022 lalu. Progresnya cukup menjanjikan lantaran kini makin banyak industri pariwisata seperti hotel, restoran dan kafe yang menggunakan energi alternatif ini.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan, Pertagas Niaga saat ini telah memasok CNG di Bali sebanyak 20.000 m3/bulan dan volume itu diprediksi akan naik hingga 850.000 m3/bulan seiring dengan tingginya minat konsumen dan kesiapan infrastruktur.

Untuk Terminal Mengwi sendiri memiliki kapasitas pengisian sebesar 600-1.000 M³ per jam.

"Dari station ini, CNG dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai moda transportasi seperti yang dikemas ke dalam tabung cylinder atau cradle dengan volume lebih besar, kemudian dikirim ke pelanggan," katanya didampingi Division Head Corporate Communication PGAS Krisdyan Widagdo Adhi dan Stakeholders Relation Manager Pertagas Niaga Ratna Dumila saat media visit pengisian CNG di Terminal Mengwi, Jumat (4/11/2022).

Krisdyan menjelaskan, sejumlah perhotelan telah menggunakan CNG seperti Hotel Trans Resort Bali pada April 2022, kemudian ada Waroeng Bernadette, Mano Beach Seminyak, Prime Plaza Suites Hotel, hingga Prime Plaza Hotel Sanur.

PT Gagas Energi Indonesia dari PGN Grup juga menyalurkan CNG di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan dan diperkiraan pasokannya mencapai 3.000 M³ per bulan. Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.

"Dampak positif dari penggunaan CNG dirasakan pelanggan, sehingga pengguna CNG di Bali terus bertambah," tukasnya.

Selain CNG, pemenuhan gas bumi non pipa LNG (Liquid Natural Gas) juga terus bertambah, di antaranya Conrad Hotel dan Hotel SOL by Melia. Guna fleksibilitas penyaluran, katanya LNG dikemas dalam bentuk microbulk, kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di dapur, boiler pemanas air, dan laundry.

Khusus bagi industri hotel, restoran dan cafe di Bali, pihaknya optimis dapat mengalirkan gas bumi baik CNG maupun LNG sebesar 12.000 MMBTU (Million British Thermal Unit). Per bulan yang dipasok dari gas Jawa Timur maupun Kalimantan.

Pihaknya memprediksi volumenya akan naik signifikan, karena itu pihaknya juga mendorong para hotel lainnya untuk beralih ke CNG karena memiliki berbagai keunggulan, seperti pemanfaatan energi yang lebih ramah, efisiensi, ramah lingkungan, praktis, program ini juga katanya membantu pemerintah dalam menekan impor LG.

"CNG dan LNG disalurkan oleh Subholding Gas Pertamina sebagai alternatif bagi konsumen yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas," ungkapnya.

Saat ini, pihak pemerintah Bali dan khususnya Badung telah merespons positif adanya CNG dan bahkan saat ini ada LNG katanya.

"Intinya sih komitmen pemerintah Bali sangat tinggi dalam green energi yang dibuktikan dengan adanya roadmap ini ya kami mendukung," pungkas Krisdyan.

Bahkan dalam waktu dekat pihaknya mengaku penggunaan CNG dapat segera digunakan oleh rumah-rumah warga khususnya di Bali.


(nor/gsp)

Hide Ads