Sebanyak 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dibangun di Bali dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Bali. Hal tersebut disampaikan oleh Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk (UID) Bali, I Made Arya.
Menurutnya, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanahi untuk menyediakan fasilitas stasiun pengisian (charging station) di tahap awal transisi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai ini telah berupaya untuk penyediaan SPKLU di titik lokasi strategis yang ada di Bali. SPKLU tersebut telah tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
"Melalui penggunaan kendaraan listrik harapannya semakin banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya untuk membentuk pola hidup yang ramah lingkungan. Seiring bertambahnya jumlah pengguna kendaraan listrik di Bali, harapannya PLN juga akan terus meningkatkan penyediaan SPKLU di titik-titik lokasi yang mudah untuk dijangkau oleh seluruh masyarakat Bali," katanya ketika dihubungi detikBali pada Sabtu (10/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Terkait animo masyarakat terhadap kendaraan listrik, kata Arya, saat ini cukup bagus meski hingga saat ini masyarakat masih menganggap bahwasannya harga kendaraan listrik masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
"Untuk menjamin sumber energi listrik yang lebih ramah lingkungan, ke depannya PLN juga telah berkomitmen untuk mulai beralih menggunakan listrik berbasis energi terbarukan agar transisi kendaraan listrik ini sepenuhnya dapat mendukung penurunan emisi karbon dan perbaikan kualitas udara dari hulu ke hilir," tambahnya.
Untuk diketahui, adapun titik 21 unit SPKLU di Bali, di antaranya 1 SPKLU ULP Singaraja, 2 SPKLU Wisma PLN Bedugul, 1 SPKLU Rumah BUMN Denpasar, 2 SPKLU Hayam Wuruk, 1 SPKLU Semawang Sanur, 2 SPKLU ULP Negara, 1 SPKLU ULP Tabanan.
Kemudian, 1 SPKLU Munggu, 2 SPKLU ITDC Nusa Dua, 1 SPKLU ULP Gianyar, 2 SPKLU Kintamani Akademi, 1 SPKLU ULP Klungkung, 1 Bandara I Gusti Ngurah Rai, 1 SPKLU ULP Karangasem dan 2 SPKLU Gudang Tohpati.
(nor/nor)