Puluhan warga di Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, Bali, terpaksa menyeberangi jembatan bambu reyot dan nyaris ambruk. Jembatan darurat ini merupakan satu-satunya akses keluar-masuk bagi sekitar 15 kepala keluarga (KK) yang tinggal di wilayah tersebut.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu. Para siswa yang hendak pergi ke sekolah juga harus menyeberangi jembatan tersebut setiap hari. Mereka harus berjalan ekstra hati-hati agar tidak terpeleset dan terjatuh ke sungai.
Salah seorang warga, I Ketut Ariasa (34), menuturkan jembatan beton kecil yang sebelumnya berdiri sudah putus diterjang banjir pada 2014. "Sejak itu, warga selalu melintasi jembatan bambu ini," tuturnya saat ditemui detikBali, Rabu (3/12/2025).
Pantauan detikBali pada Rabu siang, kondisi jembatan tampak sudah miring dan rapuh. Sejumlah warga kabarnya sering terjatuh ke sungai saat melintas.
"Ibu saya sudah tiga kali jatuh ke sungai saat mengantar anak sekolah. Anak saya sampai sekarang ada bekas luka karena terkena bambu di punggungnya. Sekarang trauma," imbuh Ariasa.
Simak Video "Video: Aksi 2 Pria Turunkan-Coret Bendera Merah Putih di Kantor Bupati Jembrana"
(iws/iws)