Jembatan Putus Diterjang Banjir di Jembrana, Puluhan Warga Mengungsi

Jembatan Putus Diterjang Banjir di Jembrana, Puluhan Warga Mengungsi

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Minggu, 01 Jun 2025 13:13 WIB
Jembatan penghubung banjar di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, putus akibat diterjang banjir pada Sabtu (31/5/2025). (Foto: Istimewa)
Jembatan penghubung banjar di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, putus akibat diterjang banjir pada Sabtu (31/5/2025). (Foto: Istimewa)
Jembrana -

Puluhan warga mengungsi akibat rumahnya terendam banjir di sejumlah titik di Kabupaten Jembrana, Bali. Bahkan, satu jembatan penghubung Banjar Yehbuah dan Banjar Tembles di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, terputus.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengungkapkan hujan deras mengguyur wilayah Jembrana sejak Sabtu (31/5/2025) sore. Menurutnya, jembatan penghubung antara Banjar Yehbuah dan Banjar Tembles putus sekitar pukul 22.30 Wita.

"Dasar jembatan terkikis air akibat debit hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan jembatan putus," ungkap Artana saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (1/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah rumah warga di Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, terendam banjir, Sabtu (31/5/2025). (IST)Sejumlah rumah warga di Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, terendam banjir, Sabtu (31/5/2025). (IST)

Artana mengungkapkan warga setempat langsung bergotong royong membuat jembatan darurat menggunakan kayu. Ia menyebut jembatan tersebut sehari-hari dilalui warga yang berjalan kaki maupun mengendarai sepeda motor.

"Tim kami sudah melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian. Hingga laporan sementara ini, kerugian akibat jembatan putus belum diketahui," kata Artana.

Selain jembatan putus, Artana berujar, hujan deras juga mengakibatkan banjir di beberapa lokasi. Ia membeberkan sebanyak 9 kepala keluarga (KK) di Lingkungan Pemedilan Kelurahan Dauhwaru terpaksa mengungsi akibat luapan Sungai Batuagung.

Kemudian, 42 KK lainnya di Desa Yeh Kuning, Desa Air Kuning, dan Kelurahan Sangkar Agung juga diungsikan akibat tanggul Sungai Samblong jebol. Meski begitu, ia menyebut air yang menggenangi puluhan rumah warga Jembrana sudah mulai surut.

"Petugas kami juga saat ini masih di lokasi untuk membantu masyarakat. Nanti kami informasikan rekapan (dampak banjir) terakhir," pungkas Artana.




(iws/iws)

Hide Ads