Jembatan darurat berbahan bambu yang menjadi akses utama warga di Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, ambruk, Selasa (1/4/2025). Jembatan yang melintasi sungai itu menjadi satu-satunya akses bagi sekitar 15 keluarga di sana. Akibatnya, puluhan warga terisolasi hingga saat ini.
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Pada 16 Oktober 2022, jembatan permanen ambruk akibat diterjang banjir bandang, sehingga warga membangun jembatan darurat untuk beraktivitas. Sempat diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat, jembatan darurat ini sudah beberapa kali ambruk.
"Jebol lagi pada tanggal 1 April 2025, karena sudah rapuh dan beberapa kali rusak diterjang banjir. Ada 15 KK sekitar 43 orang yang kembali terisolasi dan terganggu aktivitas mereka," ungkap Kelian Banjar Sekarkejula Kelod I Nyoman Supardi saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (4/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supardi menjelaskan sampai sekarang masyarakat yang terisolasi kesulitan beraktivitas. Terlebih, saat debit air sungai besar. Warga terpaksa menitipkan kendaraan di rumah warga di seberang sungai. Dalam waktu dekat, warga berencana gotong royong untuk membuat kembali jembatan darurat.
"Kami bersama akan membuat kembali jembatan darurat. Kami juga berikan bantuan untuk membeli tali. Informasi dari pemerintah infonya tahun ini diperbaiki, tetapi karena efisiensi, jadi batal," ujar Supardi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan tim telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Menurut warga setempat, jembatan masih dapat dilalui saat debit air sungai kecil. Namun, saat hujan turun deras dan debit sungai meningkat, akses tersebut tidak bisa digunakan sama sekali.
"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak yang harus pergi ke sekolah dan saat terjadi keadaan darurat, seperti warga yang sakit dan butuh segera ke rumah sakit," ujar Artana.
Sebagai langkah awal, BPBD Jembrana telah menyalurkan bantuan untuk 15 keluarga terdampak. Bantuan yang diberikan meliputi paket sembako, puluhan matras, serta perlengkapan kebersihan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu," imbuh Artana.
(/hsa)