Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa memerintahkan sejumlah perangkat daerah untuk ikut memitigasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Ia juga meminta menangani pohon-pohon di sejumlah ruas jalan agar tidak menimbulkan korban jika tumbang diterpa angin kencang.
"Jangan sampai menunggu jatuh baru kita bergerak. Sebelum jatuh, kita bergerak duluan," kata Adi Arnawa di Puspem Badung, Senin (24/3/2025).
Hujan deras disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di Bali sejak beberapa hari terakhir. Selain merusak sejumlah fasilitas umum di Badung, cuaca ekstrem bahkan telah memakan korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi mengatakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan BPBD Badung sudah memangkas sejumlah pohon berukuran tinggi agar tidak tumbang dan menimpa warga. Menurutnya, cuaca ekstrem membuat masyarakat takut untuk bepergian.
"Ini juga akan merusak image kita sebagai daerah pariwisata. Kita semua harus siaga. Ini akan sangat berdampak terhadap kenyamanan wisatawan yang berlibur ke Badung," imbuh politikus PDIP itu.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi hujan ringan hingga lebat disertai kilat dan angin kencang akan terjadi hingga 25 Maret 2025. Menurut BMKG, cuaca ekstrem terjadi karena faktor meteorologis, seperti terdapat bibit siklon 92S di Samudera Hindia selatan Bali.
"Hal tersebut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Bali. MJO (Madden Julian Oscillation) berada pada kuadran 5 (Maritim Continent) mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali," kata Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, belum lama ini.
(iws/iws)