Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat sebanyak 144 kejadian akibat hujan disertai angin kencang yang melanda Pulau Dewata selama 17-23 Maret 2025. Empat orang tewas akibat cuaca ekstrem tersebut dan kerugian mencapai Rp 1,9 miliar.
"Dari kejadian tersebut, empat orang korban jiwa dan tiga orang korban luka serta 53 bangunan rusak. Nilai kerusakan yang timbul mencapai Rp 1.938.500," jelas Sekretaris BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, melalui keterangan resminya, Minggu (23/3/2025).
Salah satu korban meninggal adalah pemotor di Karangasem akibat tertimpa tiang listrik. Tiang listrik yang menimpa pengendara itu tumbang setelah tertimpa pohon yang tumbang lebih dahulu. Kemudian, di Klungkung satu orang meninggal akibat terseret arus sungai yang meluap di Dusun Bajing, Desa Tegak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pengendara motor di Jalan Denpasar-Singaraja meninggal akibat tertimpa pohon. Kejadian pohon tumbang juga menimpa pengendara mobil saat melintas di Jalan Raya Kuta, Badung, hingga pengemudinya tewas.
Teja membeberkan jumlah titik bencana di masing-masing kabupaten/kota di Bali. Selain itu, kejadian tanah longsor juga terjadi di Bangli dan banjir di Klungkung.
"20 titik di Kabupaten Jembrana, enam titik di Buleleng, 24 titik di Bangli, 22 titik di Karangasem, empat titik di Gianyar, 19 titik di Denpasar, 10 titik di Badung, 18 titik di Tabanan, 18 titik di Klungkung," terang Teja.
(hsa/iws)