Gubernur Bali, Wayan Koster, menjanjikan insentif Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar kepada desa-desa yang mampu mengelola sampah berbasis sumber. Hal itu dilakukan agar desa makin giat dalam mengelola sampah.
"Yang mampu mengelola sampah berbasis sumber yang tuntas di desanya akan diberi insentif Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Untuk seluruh desa di Bali pada tahun 2025 ini dan barangkali dinilai akhir tahun," kata Koster dalam Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Klungkung di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Kamis (6/3/2025).
Koster berharap, dengan kemampuan pengelolaan sampah yang baik, citra pariwisata Bali bisa terjaga dan tidak perlu lagi mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiang meminta Bupati-Wakil Bupati Klungkung dan seluruh masyarakat agar bersama-sama mewujudkan ekosistem alam yang bersih. Pengendalian penggunaan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah berbasis sumber yang dilakukan secara progresif hingga tingkat desa" pinta Koster.
Manajemen sampah diketahui menjadi salah satu program prioritas di Klungkung. Koster pun apresiasi pelaksanaan sertijab yang sudah bebas plastik sekali pakai. Menurutnya, pengelolaan sampah berbasis sumber di desa-desa sudah berjalan baik. Teba modern pun muncul sebagai inovasi.
Koster juga meminta lahan-lahan kering untuk dilakukan penghijauan karena penting untuk menghadirkan suplai oksigen. Tidak hanya oksigen, tetapi kebutuhan pangan masyarakat juga penting untuk dipenuhi.
"Klungkung (menjadi) salah satu menjadi lumbung beras. Untuk menjaga produktivitas sawah, bupati dan DPRD buatkan peraturan pengendalian terhadap alih fungsi lahan terutama sawah. Bali punya 71.000 hektare sawah, tetapi penurunannya cukup tinggi tiap tahun karena pembangunan fasilitas restoran, hotel, dan villa terlalu masif," terang Koster.
(dpw/dpw)