Beragam Respons Fraksi DPRD soal Rancangan Pendapatan Gianyar pada 2025

Beragam Respons Fraksi DPRD soal Rancangan Pendapatan Gianyar pada 2025

Tim detikBali - detikBali
Senin, 28 Okt 2024 15:16 WIB
Sidang Paripurna DPRDΒ GianyarΒ terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Gianyar Tahun 2025Β diΒ Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Gianyar, Senin (28/10/2024). (Foto: Dok. Istimewa)
Sidang Paripurna DPRDΒ GianyarΒ terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Gianyar Tahun 2025Β diΒ Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Gianyar, Senin (28/10/2024). (Foto: Dok. Istimewa)
Gianyar - Fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gianyar menyampaikan pandangan umumnya terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Gianyar Tahun 2025 dalam sidang paripurna dewan. Empat fraksi DPRD Gianyar menyoroti target pendapatan, belanja modal, hingga pembangunan sekolah di Gumi Seni, sebutan Gianyar.

Pandangan umum Fraksi PDIP yang dibacakan Ni Made Ratnadi menilai rancangan pendapatan Gianyar pada 2025 yang direncanakan Rp 3 triliun dan belanja daerah sebesar Rp 2,9 triliun lebih sudah terukur. Ia optimistis realisasi pendapatan dan belanja daerah itu bisa melampaui target karena kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.

Meski begitu, Fraksi PDIP meminta agar belanja modal yang dirancang sebesar Rp 600 miliar lebih untuk dievaluasi kembali. "Harus dievaluasi kembali sesuai dengan emergency dan kebutuhan bagi keberlangsungan program sebelumnya sehingga program itu bisa bermanfaat untuk rakyat," ungkap Ratnadi di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Gianyar, Senin (28/10/2024).

Fraksi PDIP juga mengusulkan pembangunan SMPN 6 Sukawati agar dapat menampung siswa dari wilayah Batuan Kaler dan Kemenuh. Termasuk juga siswa dari kawasan Saba dan Blahbatuh bagian barat. Dewan juga meminta Lapangan Sutasoma Sukawati agar dikembalikan fungsinya sebagai lapangan sepakbola.

Mereka juga menyoroti tenaga medis (nakes) dan gedung-gedung pada puskesmas pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan di Gianyar. PDIP meminta minimnya tenaga dokter spesialis di bidang-bidang tertentu agar menjadi atensi. Misalkan dengan menyiapkan program beasiswa bagi dokter spesialis sesuai bidang yang dibutuhkan.

Fraksi Partai Golkar yang dibacakan Gusti Nyoman Sena juga menganggap rancangan pendapatan Gianyar pada 2025 sebesar Rp 3 triliun lebih sudah realistis. Ia menekankan perlunya mengoptimalkan serapan potensi objek pajak.

"Terkait rancangan belanja daerah, Fraksi Partai Golkar mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan secara optimal semua pendapatan dan penerimaan untuk program prioritas yang vital dan kepentingan langsung masyarakat," ujar Sena.

Sementara itu, Fraksi Gerindra yang dibacakan I Gusti Ngurah Agus Supriadi justru mempertanyakan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan untuk merealisasikan target pendapatan daerah Gianyar tersebut. Agus menyarankan agar belanja daerah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

"Kami sarankan kepada saudara Pj Bupati agar belanja daerah betul-betul dilaksanakan secara efektif dan efisien," ujar Agus.

Di sisi lain, Fraksi Demokrat Bersatu yang berisi Partai Demokrat dan NasDem menyoroti isu rencana pemindahan SMPN 1 Gianyar ke Desa Bakbakan. Mereka meminta rencana itu agar dipertimbangkan dengan cermat karena saat ini hanya ada satu SMP negeri di Kota Gianyar yang penduduknya relatif padat.

"Terlebih jika PPDB masih tetap menggunakan sistem zonasi. Tentu saja akan makin menyulitkan masyarakat Kota Gianyar dan sekitarnya untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya di SMP negeri," ujar Ida Bagus Gaga Adi Saputra saat membacakan pandangan umum Fraksi Demokrat Bersatu.


(iws/gsp)

Hide Ads