Lebanon Memanas, 2 PMI Asal Bali Kembali Dipulangkan

Lebanon Memanas, 2 PMI Asal Bali Kembali Dipulangkan

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Jumat, 11 Okt 2024 19:59 WIB
Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha bersama Kepala Badan Penghubung Provinsi Bali dan dua WNI asal Bali di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (10/10/2024). (Foto:Β Istimewa)
Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha bersama Kepala Badan Penghubung Provinsi Bali dan dua WNI asal Bali di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (10/10/2024). (Foto:Β Istimewa)
Denpasar -

Dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali kembali dipulangkan dari Lebanon. Keduanya dipulangkan ke Tanah Air lantaran situasi di negara itu semakin memanas akibat konflik antara Israel dengan kelompok Hizbullah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengungkapkan kedua PMI tersebut bernama Ni Made Rudiani asal Gianyar dan Ni Made Santi asal Jembrana. Mereka dijadwalkan tiba di Bali setelah diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (11/10/2024) sore.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemkab (pemerintah kabupaten) terkait penjemputan di Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujar Indra, Jumat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudiani dan Santi telah diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali Cikini, Jakarta Pusat. Serah terima dilakukan di Terminal 3 Cengkareng Lounge Umroh pada Kamis (10/10/2024). Sebelum diberangkatkan ke Bali, keduanya menginap semalam di Jakarta.

Dewa Indra mengungkapkan pemerintah daerah perlu menjalin kerja sama dalam pengelolaan data PMI Bali di luar negeri, terutama di daerah konflik. Menurutnya, kerja sama dapat melibatkan basis data dari BP2MI dan BP3MI Bali. Tujuannya, untuk memperoleh informasi awal terkait sebaran PMI asal Bali di luar negeri.

Sebelumnya, tiga PMI asal Bali juga telah dipulangkan dari Lebanon pada Selasa (8/10/2024). Mereka adalah Ni Kadek Sriari, Ketut Septiani, dan Ni Luh Suarnadi. Ketiganya bekerja sebagai terapis spa di Lebanon.

Tiba di Bali, Sriari menceritakan mencekamnya Lebanon di tengah konflik antara kelompok Hizbullah dengan Israel. Ia mengaku ketakutan dan trauma mendengar dentuman bom yang terus bergema di pusat Kota Beirut, Lebanon. "Jantung saya mau copot setiap kali mendengar suara ledakan bom," ungkap perempuan asal Gianyar itu, Rabu (9/10/2024).

Dilansir dari detikNews, pemerintah kembali mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Timur Tengah. Sebanyak 14 WNI tiba di Tanah Air dengan selamat pada Kamis (10/10/2024).

Sebelumnya, pemerintah juga telah mengevakuasi 65 WNI dan 1 WNA dalam lima gelombang evakuasi pada 10 Agustus 2024, 18 Agustus 2024, 28 Agustus 2024, 2 Oktober 2024, dan 3 Oktober 2024. Ttotal jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Lebanon oleh Pemerintah RI adalah 79 WNI dan 1 WNA.




(iws/iws)

Hide Ads