Mengenang 22 Tahun Tragedi Bom Bali 1: Pelaku dan Dampaknya

Mengenang 22 Tahun Tragedi Bom Bali 1: Pelaku dan Dampaknya

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Jumat, 11 Okt 2024 15:36 WIB
Petugas polisi memeriksa reruntuhan klub malam yang hancur akibat ledakan bom di Kuta, Bali, Minggu (13/10/2002).
Bom Bali. Foto: (AP Photo)
Denpasar -

Pada 12 Oktober 2002, tepat pukul 23.05 Wita, sebuah tragedi besar terjadi di Pulau Dewata. Tragedi ini yang kita kenal hingga kini sebagai Tragedi Bom Bali 1.

Sebuah bom meledak, menghancurkan Paddy's Pub dan Sari Club, serta menewaskan 202 orang dan melukai 209 orang lainnya. Pada malam itu, Jalan Legian terbakar dengan kobaran api yang dahsyat.

Pada Sabtu (12/10/2024), genap 22 tahun sejak peristiwa Bom Bali 1 terjadi. Namun kenangan setiap detiknya pada Sabtu malam itu masih membekas hingga saat ini. Berikut kilas balik detik-detik Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Tragedi Bom Bali 1

Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002.Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002. Foto: Dok. Polda Bali

Tragedi Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 adalah serangan peledakan bom yang terjadi di tiga lokasi di Bali. Ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub, ledakan kedua di Sari Club, dan yang ketiga di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Akibat peristiwa ini, 202 orang meninggal dan 209 lainnya terluka. Bom ini bukan meledak secara kebetulan, tetapi merupakan serangan teroris yang direncanakan dan dilakukan oleh empat pelaku utama, yaitu Ali Imron, Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron.

ADVERTISEMENT

Pelaku Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002

Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002.Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002. Foto: Dok. Polda Bali

Ada empat pelaku dalam tragedi Bom Bali yang sudah dijatuhi hukuman berbeda. Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron dijatuhi hukuman mati, sedangkan Ali Imron dihukum penjara seumur hidup.

Masing-masing dari mereka memiliki peran yang berbeda dalam serangan ini. Ali Imron memiliki peran vital sebagai perakit bom, koordinator lapangan, dan orang yang membawa mobil berisi bom ke Paddy's Pub.

Amrozi berperan sebagai pembeli bahan dan peralatan teroris, seperti bahan peledak, mobil pick-up, dan peralatan pengeboman. Otak dari tragedi ini adalah Imam Samudra, yang mengkoordinasikan tim dan membagi tugas kepada para pelaku bom.

Ali Ghufron, kakak dari Ali Imron, bertugas sebagai pencari dana untuk membiayai operasi teror tersebut.

Kronologi Bom Bali

Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002.Arsip foto tragedi Bom Bali, 12 Oktober 2002. Foto: Dok. Polda Bali

Sekitar pukul 23.05 Wita, bom pertama meledak di Paddy's Pub, yang berada di kawasan Legian, Kuta, Bali. Ledakan ini merupakan ledakan yang terjadi di dalam tas yang dibawa oleh seorang pelaku bom bunuh diri.

Beberapa detik kemudian, bom kedua yang diletakkan di dalam mobil pick-up meledak di depan Sari Club, yang berada tidak jauh dari Paddy's Pub. Ledakan ini adalah ledakan terbesar dan menyebabkan kerusakan parah serta korban jiwa yang lebih banyak.

Bom ketiga, yang memiliki daya ledak lebih kecil, meledak di depan kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Denpasar. Meskipun tidak memakan korban, bom ini tetap menambah kepanikan di malam tersebut.

Dampak Ledakan

Tragedi bom Bali 12 Oktober 2002 menjadi peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia. Insiden bersejarah tersebut menewaskan ratusan jiwa.Tragedi bom Bali 12 Oktober 2002 menjadi peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia. Insiden bersejarah tersebut menewaskan ratusan jiwa. Foto: Getty Images/Edy Purnomo

Akibat ledakan dahsyat tersebut, kobaran api besar muncul dan menyebabkan kehancuran dalam radius yang luas. Lebih dari 202 orang tewas yang terdiri dari 164 warga negara asing (WNA) dan 38 warga negara Indonesia (WNI).

Rinciannya 88 WN Australia, 38 WNI, 28 WN Inggris, 7 WN Amerika, 6 WN Jerman. Kemudian terdapat 5 WN Swedia, 4 WN Belanda, 4 WN Prancis, 3 WN Denmark, 3 WN Selandia Baru, 3 WN Swiss.

Selain itu, 209 orang terluka, banyak di antaranya mengalami luka bakar parah dan trauma. Tragedi ini menyebabkan trauma mendalam bagi para korban yang selamat dan keluarga korban yang tewas.

Banyak yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) akibat pengalaman langsung atau kehilangan orang yang dicintai.

Monumen Ground Zero

Ground Zero, monumen untuk mengenang tragedi Bom Bali 1 di Legian, Bali.Ground Zero, monumen untuk mengenang tragedi Bom Bali 1 di Legian, Bali. Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali

Untuk mengenang tragedi kemanusiaan ini, pemerintah membangun Monumen Ground Zero sebagai penghormatan kepada para korban yang meninggal dalam serangan teror ini.

Di bagian bawah monumen terdapat prasasti yang mencantumkan daftar nama korban beserta kebangsaan mereka. Setiap 12 Oktober, diadakan upacara peringatan di monumen ini untuk mengenang tragedi Bom Bali I.

Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads