Cerita PMI Asal Bali Saksikan Perang di Lebanon

Cerita PMI Asal Bali Saksikan Perang di Lebanon

Putu Krista - detikBali
Rabu, 09 Okt 2024 19:42 WIB
PMI Lebanon, Dek Sri, saat dikunjungi Disnaker Gianyar di Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Rabu (9/10/2024). (Foto : dok Disnaker Gianyar).
Foto: PMI Lebanon, Dek Sri, saat dikunjungi Disnaker Gianyar di Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Rabu (9/10/2024). (Dok. Disnaker Gianyar)
Gianyar -

Suara dentuman bom yang terus bergema di pusat Kota Beirut, Lebanon, membuat Ni Kadek Sriari ketakutan. Spa terapis asal Banjar Belusung Kaja, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, itu terpaksa pulang ke Tanah Air.

Sriari sudah 1,5 tahun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara yang tengah digempur Israel itu. Perempuan berusia 21 tahun itu mengaku trauma mendalam setelah mengalami langsung situasi mencekam akibat konflik yang terjadi.

"Saya merasa jantung saya mau copot setiap kali mendengar suara ledakan bom," ungkap Dek Sri, sapaannya, dalam kunjungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gianyar ke kediamannya, Rabu (9/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, tempat kerja Dek Sri cukup jauh dari pusat konflik. Namun, dia mengaku pernah melihat langsung aksi baku tembak di antara kelompok bersenjata. Pemandangan itu begitu membekas di benak Dek Sri. Ketakutan yang semakin menjadi membuatnya yakin untuk segera kembali ke Indonesia.

Dia pun menyampaikan keinginan pulang kepada bosnya. Namun, permintaan itu sempat ditolak. Namun, dengan tekad yang kuat, Dek Sri bersama dua rekan kerjanya melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lebanon. Berkat bantuan KBRI, mereka akhirnya berhasil dievakuasi dan kembali ke Tanah Air.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani mengatakan kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada PMI yang telah ikut menyumbang devisa untuk negara.

"Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan semua pihak terkait keberhasilan evakuasi pemulangan PMI asal Gianyar, dari informasi yang kami dapat dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan koordinasi yang dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri. Salah satunya juga ada warga dari Gianyar," urai Surya Adnyani.




(hsa/nor)

Hide Ads