Viral di media sosial curhatan karyawan perusahaan animasi di Menteng, Jakarta Pusat, dihukum naik turun tangga sebanyak 45 kali dan menampar diri sendiri 100 kali. Korban juga mendapat kekerasan verbal.
Dikutip dari detikNews, perusahaan tersebut berinisial BS. Dalam postingan viral di media sosial, dinarasikan karyawan berinisial Cs itu mendapatkan kekerasan fisik dan verbal. Ia juga bercerita dirinya dieksploitasi hingga harus pulang dini hari.
Saat itu korban yang tengah hamil mengalami keguguran. Alih-alih bersimpati, pemilik perusahaan justru memarahi korban lantaran tidak masuk bekerja usai keguguran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, korban juga dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Korban juga dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.
Seiring berjalannya waktu, nama perusahaan berganti. Namun konon katanya, perusahaan itu tetap dipimpin oleh orang yang sama. Bos perusahaan itu dicari polisi. Polisi mencari ke kantor perusahaan. Namun kantor sudah kosong.
Karyawan Disiksa, Kerja Sampai Subuh
Polisi sudah mengecek perusahaan game art dan animasi BS itu setelah gaduh dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Diketahui perusahaan tersebut memiliki kurang lebih 80 orang karyawan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan keterangan sementara tersebut disampaikan oleh saksi sekuriti di sekitar lokasi. Diketahui perusahaan tersebut sudah beroperasi di lokasi tersebut sejak 2019.
"Didapatkan informasi bahwa perusahaan BS bergerak di bidang industri game dan animasi. Beroperasi sekitar 2019 dan setahu saksi, pemilik tempat tersebut milik orang asing (Chinese). Untuk karyawan laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan," kata Firdaus saat dihubungi, Sabtu (14/9/2024).
Firdaus mengatakan jam kerja karyawan di perusahaan tersebut tidak menentu. Bahkan saksi kerap mendapati karyawan perusahaan baru pulang bekerja pada pukul 04.00 WIB.
"Untuk jam pulang karyawan tidak sama, paling cepat pukul 18.00 WIB dan paling lama pukul 04.00 WIB," ujarnya.
Firdaus mengatakan kantor tersebut kini sudah dalam keadaan kosong. Berdasarkan keterangan saksi, kantor sudah tidak ditempati sejak Juli 2024.
"Saat ini keadaan situasi kantor BS tutup sekitar Juli 2024 dan tempat tersebut sudah tidak ditempati. Menurut saksi, bahwa sekira pada Juli 2024 tersebut, ada asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah 3 orang dengan keterangan 2 laki-laki separuh baya dan 1 perempuan separuh baya," tuturnya.
Firdaus menambahkan saat ini pihak kepolisian masih mencari karyawan yang diduga menjadi korban. Pihak kepolisian mempersilakan mereka yang menjadi korban untuk membuat laporan.
Baca selengkapnya di sini
(nor/nor)