Korban Mutilasi di Malang 3 Bulan Bekerja di Surabaya Tanpa Diketahui Suami

Korban Mutilasi di Malang 3 Bulan Bekerja di Surabaya Tanpa Diketahui Suami

Putu Krista - detikBali
Selasa, 02 Jan 2024 13:18 WIB
Suasana rumah Ni Made Sutarini, di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Selasa (2/1/2024). Sutarini merupakan korban mutilasi di Malang, Jawa Timur. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Suasana rumah Ni Made Sutarini, di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Selasa (2/1/2024). Sutarini merupakan korban mutilasi di Malang, Jawa Timur. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

James Lodewyk Tomatala ternyata tidak mengetahui istrinya, Ni Made Sutarini, sudah tiga bulan bekerja sebagai babysitter di Surabaya, Jawa Timur. Beberapa hari sebelum membunuh dan memutilasi istrinya itu, James sempat mencari Sutarini ke kampung halamannya di Desa Takmung, Klungkung, Bali.

Adik Sutarini, I Komang Suardana, menuturkan James ketika itu diantar oleh anak keduanya ke rumah keluarga di Klungkung. Menurutnya, James juga sempat mencak-mencak dan menuduh Sutarini selingkuh.

Anak Sutarini yang mengantar James, kata Suardana, sempat memberi kode agar keluarga di Klungkung tidak memberitahu keberadaan ibunya kepada James. "Sutarini sempat juga pulang ke Bali pada saat Hari Raya Saraswati dan langsung ke Surabaya. Dia tidak ke Malang ke rumah suaminya karena takut dianiaya," tutur Suardana saat ditemui detikBali di Klungkung, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepupu korban, I Wayan Surata, mengungkapkan Sutarini sudah kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh James. Sutarini juga pernah diancam akan dibunuh oleh James. Menurutnya, Sutarini beberapa kali kabur dari Malang ke kampung halamannya di Klungkung, Bali, akibat KDRT yang dialaminya.

Surata menyebut Sutarini tetap mempertahankan rumah tangganya bersama James karena tidak ingin meninggalkan dua anaknya. "Anak-anaknya menjadi saksi peristiwa ibunya sering dianiaya ayahnya. Karena setiap disekap ataupun dipukul pasti lapor ke saya, menceritakan peristiwa itu," kata Surata.

Keluarga berharap James dihukum seberat-beratnya. Saat ini, keluarga di Klungkung sedang menyiapkan upacara penghormatan terakhir untuk Sutarini. Rencananya, jasad Sutarini dikremasi di Malang pada Rabu (3/1/2024).

Dibunuh dan Dimutilasi Menjadi 10 Bagian

James tega membunuh dan memutilasi Sutarini menjadi 10 bagian. Setelah melakukan aksi sadis itu, James mengaku sempat termenung hingga menyesali perbuatannya. Pria berusia 61 tahun itu lalu menyerahkan diri ke polisi.

Dilansir dari detikJatim, James dan Sutarini merupakan warga Jalan Serayu, RT 04 RW 02, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pembunuhan ini dilakukan Sabtu (30/12/2023). Namun, kabar pembunuhan ini diketahui warga setelah petugas kepolisian datang ke rumah James keesokan harinya atau seusai James menyerahkan diri.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan James telah ditetapkan sebagai tersangka. Kepada polisi, pensiunan karyawan PLN itu mengaku nekat memutilasi istrinya karena jengkel. Sebab, sang istri sudah tak pulang ke rumah selama hampir enam bulan.

"Motifnya itu dia jengkel karena si istri sudah 5 bulan 25 hari meninggalkan rumah. Jadi ketika korban ada acara di Taman Krida Budaya dan suaminya tahu, akhirnya dijemput," kata Danang, Senin (1/1/2024).

Menurut Danang, James dikenal memiliki sifat temperamental. James juga sering cekcok dengan istri maupun tetangga di sekitar rumah. "Karena si tersangka ini temperamental, bukan sama istrinya saja, sama tetangganya sehari-hari juga sering ribut," terang Danang.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau, golok, linggis, hingga plastik. Petugas menemukan jasad Sutarini berada dalam ember dengan keadaan terpotong menjadi 10 bagian.




(iws/gsp)

Hide Ads