Perempuan Akhiri Hidup di Jembatan Shortcut Denpasar-Mengwitani

Buleleng

Perempuan Akhiri Hidup di Jembatan Shortcut Denpasar-Mengwitani

I Wayan Sui Suadnyana, Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 15 Agu 2024 18:41 WIB
Proses evakuasi jenazah perempuan yang mengakhiri hidup di Jembatan shortcut Denpasar-Mengwitani titik 8, wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (15/8/2024). (Dok. Polres Buleleng)
Foto: Proses evakuasi jenazah perempuan yang mengakhiri hidup di Jembatan shortcut Denpasar-Mengwitani titik 8, wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (15/8/2024). (Dok. Polres Buleleng)
Buleleng -

Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Perempuan berusia 19 tahun berinisial NKP nekat mengakhiri nyawanya di jembatan shortcut Denpasar-Mengwitani titik 8, wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (15/8/2024). Perempuan asal Tabanan tersebut nekat mengakhiri hidup diduga gara-gara putus cinta.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, berdasarkan keterangan saksi bernama Ketut Sukardiasa, kejadian itu sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya saksi yang sedang memetik cengkeh melihat dua orang warga negara asing (WNA) yang melintas di sekitar jembatan. WNA tersebut berteriak, tetapi tidak terlalu menghiraukan olehnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WNA tersebut lalu memanggil Sukardiasa sambil memberikan isyarat ada orang yang berdiri di atas jembatan seperti hendak melompat. Mendengar hal tersebut, saksi langsung bergegas meninggalkan tempatnya memetik cengkeh. Namun, setelah sampai di jembatan, perempuan itu ternyata sudah mengakhiri hidupnya.

"Setelah berada di atas jembatan melihat langsung korban berada di bawah jembatan, kemudian selanjutnya saksi menginfokan kejadian tersebut ke grup pecalang," kata Darma, Kamis (15/8/2024).

Berdasarkan pemeriksaan luar tim medis Puskesmas 2 Pancasari, NKP mengalami patah tulang pada lengan, lebam pada pelipis hingga lecet pada tangan dan kakinya.

Darma menyebut, berdasarkan keterangan ibu NKP, perempuan itu diketahui meninggalkan rumah sekitar pukul 08.00 Wita. NKP pamitan kepada ibunya dengan alasan untuk membeli lauk.

NKP mengendarai motor bernomor polisi DK 4277 ME. Namun, karena tidak kunjung pulang, ibu NKP sempat menelpon beberapa kali hingga mendapat kabar jika sang anak ditemukan meninggal di bawah jembatan shortcut titik 8.

"Ibu korban menerangkan sekitar lima hari yang lalu korban sempat mengatakan bahwa dia sudah putus dengan pacarnya," katanya.

Kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait hal ini. Polisi juga melakukan visum et repertum (VER) terhadap jenazah korban di RSUD Buleleng.




(hsa/hsa)

Hide Ads