Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mengebut pengerjaan sepuluh program strategis pada tahun ini. Satuan kerja yang menangani proyek-proyek tersebut, antara lain Dinas PUPR Kota Denpasar dengan tujuh paket, Dinas Pariwisata Kota Denpasar satu paket, dan Disdikpora Kota Denpasar dua paket.
Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar Ida Bagus Putu Eka Jayana menyebutkan beberapa program strategis itu di antaranya pembangunan Puskesmas Denpasar Barat, rehabilitasi Jalan Pulau Moyo, dan pemeliharaan berkala di Jalan Sidakarya. Berikutnya, pembangunan Jembatan Tukad Badung menuju Setra Desa Pekraman Pemogan, rehabilitasi jalan dan pembuatan trotoar Jalan Sahadewa, Jalan Yudistira, Jalan Gatot Kaca, dan Jalan Kumbakarna.
Ada pula pembangunan amenitas dan atraksi kawasan wisata Desa Serangan hingga pembangunan gedung lantai tiga di SDN 21 Dauh Puri. "Dari sepuluh program prioritas, sembilan (program) sudah dalam tahap pengerjaan dan satu baru tanda tangan kontrak (Puskesmas Denpasar Barat)," kata Eka kepada detikBali, Rabu (31/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka lantas membeberkan progres salah satu paket program strategis tersebut, yakni rehabilitasi jalan dan pembuatan trotoar di Jalan Sahadewa, Jalan Yudistira, Jalan Gatot Kaca, dan Jalan Kumbakarna yang baru terealisasi 9,002 persen. Proyek tersebut diperkirakan membutuhkan pagu anggaran Rp 7,10 miiliar.
Progres paket lainnya, yaitu pembangunan gedung lantai III di SDN 21 Dauh Puri, sudah mencapai 43,59 persen. Adapun pagu anggarannya Rp 4,29 miliar.
Eka mengeklaim progres pengerjaan sepuluh program strategis tersebut positif. "Kalau pun beberapa di antaranya ada yang negatif atau minus, itu kecil," imbuhnya.
Dia kemudian menjelaskan beberapa kendala yang ditemui di lapangan, khususnya oleh Dinas PUPR Kota Denpasar. Salah satunya, petugas Dinas PUPR menjumpai banyak saluran pipa ketika perbaikan gorong-gorong.
Ada pula kendala terkait keberadaan pohon perindang di lokasi perbaikan trotoar atau gorong-gorong. Menurutnya, pohon-pohon yang berdiri di lokasi proyek akan ditebang dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar.
"Sekaligus juga termasuk di dalamnya merencanakan penanaman pohon barunya. Jadi, tidak hanya memotong, tapi sekaligus mengganti dan mencarikan posisi untuk penanaman pohon barunya," ungkapnya.
Eka optimistis sepuluh program strategis tersebut dapat terselesaikan pada tahun ini. Selain dituntut tepat waktu, ia menyebut proyek-proyek tersebut juga harus tepat mutu.
Ia lantas membeberkan anggaran pendapatan daerah Kota Denpasar per triwulan kedua 2024 yang telah direalisasikan sebesar Rp 1,48 triliun. Angka itu terealisasi 60,78 persen dari jumlah anggaran sebesar Rp 2,43 triliun.
Kemudian, anggaran belanja daerah yang dirancang sebesar Rp 2,70 triliun telah direalisasikan Rp 1,28 triliunatau 47,35 persen. Menurutnya, capaian progres keuangan perangkat daerah di Denpasar telah mencapai 47,35 persen dan progres fisik 54,15 persen.
"Itu angka kumulatif, rata-rata dari seluruh kegiatan atau program yang dikelola atau dilaksanakan OPD, termasuk untuk (sepuluh) program strategis di dalamnya," pungkasnya.
(iws/hsa)