Mengenal Keloid: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Mengenal Keloid: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 31 Jul 2024 12:48 WIB
ilustrasi kulit
Ilustrasi keloid. Foto: iStock
Denpasar -

Pada umumnya luka luar akan sembuh dan menghilang seiring berjalannya waktu. Namun, ada beberapa kasus yang membuat luka tidak sembuh dengan sempurna atau menonjol. Kondisi medis tersebut dinamakan keloid.

Keloid adalah bekas luka yang menonjol dan mengeras. Keloid juga dapat berkembang menjadi benjolan yang lebih besar dari luka. Selain itu, keloid dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, akan tetapi paling sering terbentuk di bagian telinga, dada, dan bahu.

Keloid memang tidak membahayakan tubuh. Namun, keloid bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Terlebih jika keloid terletak pada area tubuh yang terlihat, seperti telinga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa penyebab, gejala, dan bagaimana cara mengatasi keloid?

Berikut detikBali rangkumkan informasi terkait penyebab, gejala, dan cara mengatasi keloid. Yuk, simak sampai akhir!

ADVERTISEMENT

Penyebab Keloid

Ketika tubuh mengalami luka, respon tubuh yang seharusnya adalah membentuk jaringan parut atau fibrosa untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Namun, keloid terjadi ketika jaringan tersebut justru terus bertumbuh dan menebal.

Ada pula faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena keloid. Berikut ini di antaranya:

• Luka bekas tindik

• Luka bakar

• Luka pasca operasi

• Luka goresan

• Luka bekas terkena cacar air

• Luka akibat tato

• Luka suntikan

• Luka Bekas jerawat

• Penyakit kulit folikulitis

Gejala Keloid

Biasanya, keloid tidak langsung muncul setelah luka sembuh. Keloid akan muncul setelah beberapa saat setelah luka sembuh. Berikut gejala yang dapat mengindikasikan keloid:

• Terdapat benjolan yang menebal dengan bentuk tidak teratur dan tidak ditumbuhi rambut

• Muncul benjolan di bekas luka yang berwarna kemerahan atau kecokelatan

• Benjolan bertekstur lunak, keras, dan kenyal

• Muncul keluhan di area benjolan, biasanya akan terasa gatal atau bahkan nyeri

Cara Mengatasi Keloid

Meskipun keloid tidak berbahaya, tetapi beberapa orang mungkin akan terganggu dengan keberadaannya. Berikut ini adalah cara mengatasi atau mengobati keloid yang dapat dicoba:

• Operasi Keloid

Cara menghilangkan keloid yang pertama adalah dengan melakukan operasi keloid. Tindakan medis ini dilakukan dengan memotong bekas jaringan parut yang mengeras tersebut. Namun, meski telah melakukan operasi keloid akan tetap muncul kembali.

• Suntikan Kortikosteroid

Cara berikutnya adalah dengan cara melakukan suntikan kortikosteroid. Suntikan ini biasanya akan diberikan 1-2 kali setiap bulan secara rutin. Namun, meski keloid akan terlihat mengecil, akan tetapi biasanya keloid akan tetap terlihat.

• Cryotherapy

Tindakan medis ini dilakukan dengan cara membekukan keloid menggunakan nitrogen cair. Namun, tindakan ini biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.

• Laser Pulsed-dye

Tindakan medis ini dinilai cukup efektif untuk menghilangkan keloid dengan efek samping yang minim. Selain itu, tindakan medis ini juga tidak terlalu menyakitkan. Akan tetapi, untuk melakukan tindakan medis ini, Anda harus merogoh kocek yang cukup dalam.

• Pressure Treatment

Sesuai dengan namanya, tindakan medis ini dilakukan dengan cara menekan keloid menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk menghentikan jaringan parut tumbuh kembali. Tindakan ini dinilai cukup efektif untuk menghindari keloid kambuh kembali.

• Gel dan Lembaran Silikon

Biasanya, penggunaan gel dan lembaran silikon akan dilakukan secara bersamaan atau setelah melakukan pressure treatment. Caranya adalah dengan membalutkan gel atau lembaran silikon pada area sekitar keloid.




(nor/nor)

Hide Ads