Detik-detik Kebakaran Gudang Pengoplosan LPG di Denpasar

Detik-detik Kebakaran Gudang Pengoplosan LPG di Denpasar

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Minggu, 09 Jun 2024 21:09 WIB
Petugas memadamkan api saat kebakaran gudang LPG danΒ paralon di Jalan Cargo Utara, Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024). (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Petugas memadamkan api saat kebakaran gudang LPG danΒ paralon di Jalan Cargo Utara, Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024). (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengungkap kronologi kebakaran gudang elpiji dan paralon di Jalan Cargo Utara, Denpasar, Bali. Kebakaran gudang yang diduga menjadi lokasi pengoplosan gas LPG tersebut terjadi sekitar pukul 06.10 Wita pada Minggu (9/6/2024).

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan warga sempat mendengar beberapa kali suara dentuman saat kejadian. Tak lama kemudian, sekitar tujuh orang melompat keluar dari gudang tersebut untuk menyelamatkan diri.

Asap tebal mengepul dari gudang LPG tersebut. Sejumlah warga di sekitar lokasi bergegas menyelamatkan kendaraan agar tidak dilalap si jago merah. Tak lama kemudian, api membesar dan menyambar gudang paralon di sebelahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gudang gas terbakar dan rata akibat kejadian itu. Api membesar dan merembet ke gudang pipa paralon (PVC) yang ada di sebelah atau Jalan Taman Cargo II," kata Jansen, Minggu malam.

Menurut Jansen, petugas pemadam kebakaran (damkar) datang ke lokasi kebakaran sekitar pukul 06.45 Wita. Lima mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api di gudang tersebut. Sekitar pukul 11.30 Wita, Jansen berujar, api berhasil dipadamkan.

ADVERTISEMENT

"Ada 18 orang yang menjadi korban luka bakar. Korban masih dirawat intensif di beberapa rumah sakit," imbuh Jansen.

Jansen merinci tiga korban asal Banyuwangi, Jawa Timur, kini dirawat di RS Surya Husadha, Ubung, Denpasar. Ketiganya yaitu Yoga Wahyu Pratama (24), M Umar Effendi (34) dan Edi (34).

Selanjutnya, empat korban asal Denpasar dirawat di RSUD Mangusada, Badung. Keempat korban yakni Wiri Sumardi (35), Ahmad Tamyis Mujaki (25), Danu Sembara (31), dan Suherminadi (47).

Berikutnya, satu korban bernama Katiran (61) dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar. Ada pula dua korban, yakni Yudi dan Diki yang dirawat di RS BaliMed Denpasar.

Adapun, delapan korban dirawat di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, yakni Eko Budi Santoso, Robiaprianus Amput, Ernus, Yolla Aldy, M Sofyan, Yudis Aldyanto, Purwanto, dan Didik Suryanto. Belasan korban tersebut mengalami luka bakar hingga kritis.

Menurut Jansen, sebagian besar korban merupakan karyawan gudang elpiji yang terbakar tersebut. "Saat ini, para korban sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tersebut," ungkapnya.

Jansen menegaskan polisi masih menyelidiki kebakaran gudang gas dan paralon yang sempat viral di media sosial tersebut. "Untuk penyebab (kebakaran) masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkas Jansen.

Diduga Jadi Lokasi Pengoplosan Gas LPG

Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Ahad Rahedi mengungkap gudang elpiji yang terbakar itu bukan agen atau pangkalan resmi. Gudang tersebut diduga merupakan tempat praktik pengoplosan gas elpiji.

Ahad menjelaskan pihaknya telah mengecek lokasi kejadian gudang yang terbakar itu. Menurutnya, ditemukan tabung LPG ukuran 3 kilogram (kg), 12 kg, dan 50 kg di lokasi.

"Gudang LPG 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan LPG Pertamina," kata Ahad, Minggu.

Kepala Dusun Uma Sari Ubung Kaja, Bimantara Ari Sugandi, mengungkapkan warga sekitar tidak pernah melihat aktivitas mencurigakan atau mencium aroma gas apapun di lokasi kejadian. Dia juga belum pernah mengetahui situasi dan kondisi keamanan pekerja di dalam gudang.

Saat kejadian, dia melanjutkan, pintu gudang dalam keadaan tertutup dengan gembok yang masih terpasang. Belasan pekerja yang menjadi korban masih bekerja di dalam gudang.

"Kalau siang hari itu (aktivitasnya) seperti agen penyalur gas biasa. Bawa mobil kemudian menyalurkan (LPG). Nah, informasi dari warga, saat kejadian kondisi gembok masih terpasang. Tapi ternyata ada yang bekerja di dalam," tutur Bimantara, Minggu.




(iws/iws)

Hide Ads