KSAD Ungkap Perkembangan Pembangunan Kodam Baru di IKN

KSAD Ungkap Perkembangan Pembangunan Kodam Baru di IKN

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Jumat, 31 Mei 2024 20:09 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui diΒ Denpasar, Bali, Jumat (31/5/2024). (Foto: FirizqiΒ Irwan/detikBali)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui diΒ Denpasar, Bali, Jumat (31/5/2024). (Foto: FirizqiΒ Irwan/detikBali)
Denpasar -

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkap perkembangan penambahan kodam baru di seluruh Indonesia, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, pembangunan kodam di IKN masih berproses.

Meski begitu, ia memastikan upacara pengibaran bendera saat peringatan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang akan dilangsungkan di IKN. "Nanti kan 17-an kami di sana semua. Kami sudah siapkan," kata Maruli saat ditemui di Denpasar, Jumat (31/5/2024).

Maruli lantas menuturkan pembangunan kodam baru di daerah lainnya yang juga masih dalam tahap pengkajian. Seperti diketahui, TNI berencana menambah 22 kodam baru di seluruh Indonesia. Dengan demikian, jumlah kodam menjadi 37 dari sebelumnya 15 kodam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Maruli, penambahan kodam baru itu mengacu pada dinamika masyarakat yang terus bertumbuh. Pembangunan kodam, dia berujar, harus selaras dengan perkembangan masyarakat dan potensi ancaman wilayah.

"Itu kan ngelihat dari bentuk ancaman, bentuk fungsinya, tentara untuk pengabdian. Itu kita harus menyesuaikan karena jumlah penduduk di kita dulu masih 125 juta, sekarang sudah 278 juta," imbuh mantan Pangdam IX/Udayana itu.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari itu, Maruli menilai pembentukan puluhan kodam baru tersebut masih memerlukan proses yang panjang. "Saya pikir itu memerlukan waktu yang cukup lama," pungkasnya.

Sebelumnya, TNI berencana menambah 22 kodam baru untuk melengkapi 15 kodam yang sudah ada di Indonesia saat ini. Maruli mengatakan pada dasarnya penambahan kodam itu berasal dari permintaan masyarakat di daerah.

"Ya memang, itu ya, kadang-kadang yang bisa bicara sampai ke media orang pengamat, kalau saya kunjungan ke daerah mereka pada minta ya. Jadi ada banyak tempat yang bahkan bilang, 'Pak, kami siapkan lahannya, Bapak tolong buatkan di sini kodim, batalion, koramil, dan sebagainya', karena memang kehadiran kami diperlukan oleh mereka," kata Maruli setelah menutup Rapim TNI AD di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024), seperti dikutip dari detikNews.

Maruli juga sempat menanggapi adanya pro dan kontra terkait penambahan kodam tersebut. Ia menegaskan pihaknya menerima segala aspirasi yang masuk ke TNI.

"Kalau orang yang mengamati dari Jakarta, nggak ngerti kampung, kita juga nggak salahkan. Mungkin secara teori sekolahan bagaimana militer, gimana ini kekuatan tidak sesuai dengan demokrasi, kami tampung," ujar Maruli.

"Tapi ya yang saya bilang, kebanyakan saya kunjungan ke daerah-daerah, hampir seluruhnya menyampaikan untuk bilang, 'Pak, tolong bantu dibuatkan posramil supaya kami bisa untuk membantu mendamaikan masyarakat, membantu pembangunan, membangun penanganan stunting dan sebagainya," sambungnya ketika itu.




(iws/gsp)

Hide Ads