Jalanan di Bali kembali macet saat momen libur Lebaran. Meski banyak yang meninggalkan Bali untuk mudik, puluhan ribu wisatawan domestik (wisdom) juga berbondong-bondong menyerbu Pulau Dewata.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, sebanyak 40.770 wisdom memasuki Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk hanya dalam dua hari, yakni 4-5 April 2024. Para wisdom itu lebih banyak datang menggunakan mobil pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampaknya terasa saat Hari Raya Idul Fitri, Rabu (10/4/2024). Antrean kendaraan mengular hingga arus lalu lintas (lalin) tersendat di sepanjang Jalan Raya Kuta hingga ke persimpangan Jalan Kalianget dan Jalan Bakung Sari yang mengarah ke Pantai Kuta sekitar pukul 18.20 Wita.
"Macet karena banyak orang menyeberang jalan di (mall) Beachwalk," kata Kasat Lantas Kompol Made Teja Dwi Permana, Rabu.
Baca juga: Kuta Macet Parah Saat Libur Lebaran |
Pada sisi utara atau ke Jalan Bakung Sari, deretan mobil tampak rapat hingga nyaris tak dapat bergerak di ruas jalan yang tidak terlalu lebar itu. Beberapa bus wisata dan truk juga semakin menyulitkan mobil-mobil itu bergerak dari Jalan Bakung Sari ke arah Pantai Kuta.
Menurut Teja, kepadatan lalin juga terjadi persimpangan Pasar Seni Kuta. Arus lalin dari Discovery Mall dan Jalan Bakung Sari bermuara di pasar tersebut.
"Arus lalu lintas dari Mal Discovery dan dari Jalan Bakung Sari itu ketemunya di depan Pasar Seni Kuta. Nah, di sana mengantrenya (kepadatan kendaraan)," kata Teja.
Teja mengatakan sejumlah petugas sudah dikerahkan untuk mengurai kemacetan dari Jalan Bakung Sari, persimpangan di depan Pasar Seni Kuta, hingga ke jalanan di sekitar Mal Beachwalk. Polisi mengatur pejalan kaki yang menyeberang jalan agar tidak mengganggu arus mobil yang sedang melaju.
Menurutnya, kemacetan di jalanan itu disebabkan banyaknya wisatawan yang menuju Pantai Kuta. Teja menduga banyak dari wisatawan itu yang ingin menikmati matahari terbenam hingga suasana malam hari di Pantai Kuta.
Incar Kendaraan yang Parkir Sembarangan
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung, Bali, mulai mengincar kendaraan yang diparkir sembarangan di pinggir jalan. Perilaku warga memarkir kendaraan sembarangan menjadi salah satu biang kerok kemacetan saat libur Lebaran.
Kepala Dishub Badung Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma mengatakan kawasan Kuta dan wilayah Badung selatan lainnya menjadi tujuan wisata bagi turis domestik. Ia mengaku telah mengerahkan tim untuk berpatroli di sejumlah wilayah yang ramai pelancong, seperti Canggu, Legian, Kerobokan Kelod, Kuta, dan sekitarnya.
"Kami meminta agar pengemudi tertib parkir. Tapi kami tidak mengeksekusi karena tindakan pelanggaran kewenangan kepolisian," ujar Yuda Darma, Rabu.
Yuda Darma mengungkapkan masih ditemukan pengemudi nakal yang memarkir kendaraan di trotoar maupun bahu jalan. Tidak hanya mobil, ada juga bus. Petugas sudah meminta pengemudi memarkir kendaraan ke tempat parkir khusus.
"Kami melihat akan ada kenaikan volume kendaraan di kawasan Kuta atau objek wisata lainnya di Badung selatan. Kami antisipasi momen libur Lebaran ini, jangan sampai ada stagnasi," imbuhnya.
Dishub Badung juga menyiagakan 165 petugas lapangan yang ditempatkan di sejumlah titik rawan macet serta pos pengamanan objek wisata. Pengawas yang bertugas memantau kondisi arus kendaraan di Badung juga disiapkan.
"Kami pantau dari CC room Dishub. Ada 36 kamera CCTV di 34 simpang di Badung. Nanti akan kami koordinasikan dengan polisi jika terjadi macet," jelas Yuda Darma.
Skenario Antisipasi Macet di Kintamani
Kawasan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, diprediksi bakal diserbu turis domestik saat libur Lebaran tahun ini. Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli dan kepolisian pun menyiapkan skenario mengantisipasi macet di kawasan yang sedang hits tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bangli Ida Bagus Widnyana menyebut petugas bersiaga di sejumlah pos untuk membantu mengurai kepadatan kendaraan. Wilayah yang dianggap sentral adalah pos retribusi di Museum Gunung Api Batur menuju Penelokan.
"Manakala ada kepadatan, kepolisian akan menginformasikan ke Dishub. Kami akan bergerak melakukan patroli dan penguraian lalu lintas," kata Bagus Widnyana, Rabu.
Kawasan Kintamani memang selalu ramai dikunjungi turis domestik saat hari libur. Kemacetan sempat terjadi saat momen libur tahun baru 2024. Kendaraan mengular di Jalan Windu Sara hingga Toya Bungkah sepanjang 6 kilometer. Musababnya, volume kendaraan meningkat akibat banyak pelancong yang pelesiran di puncak hari libur.
Widnyana mengungkapkan salah satu faktor macet di jalan utama Kintamani karena ada jeda saat kendaraan keluar-masuk di parkir sejumlah resto dan kafe. Parkir di sana kurang memadai sehingga ada jeda mobil masuk-keluar kafe dan resto.
"Di situ akan terjadi antrean. Nanti kami antisipasi misalnya yang masuk di pos agak dipenggal (jeda)," katanya.
Sementara itu, kepolisian setempat tak membuat rekayasa lalu lintas karena potensi macet dinilai masih bisa teratasi. Polisi hanya akan menempatkan sejumlah personel di simpang atau pintu masuk kawasan, misalnya pertigaan Penelokan menuju Jalan Windu Sara.
"Karena itu kami belum sampai membuat skema pengalihan lalu lintas. Tetap sesuai jalur yang ada, jalur lalu lintas utama," kata Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna.
Selain simpang Penelokan, kata Sukerna, polisi akan berjaga di dua simpang lainnya, seperti simpang Maharaja. Jalur ini merupakan akses alternatif dari kawasan Ubud dan Tegallalang menuju Kintamani. Di sini juga terdapat pos retribusi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli.
Kemudian ada pos pertigaan Katung-Batur. Jalur ini menghubungkan dari arah Denpasar dan Payangan menuju Kintamani. Sedangkan jalur utama dari timur sampai barat juga penghubung dari Karangasem menuju Buleleng.
(iws/dpw)