Pemotor Tewas Masuk Gorong-gorong hingga Bule Surfing Saat Banjir di Kuta

Terpopuler Sepekan

Pemotor Tewas Masuk Gorong-gorong hingga Bule Surfing Saat Banjir di Kuta

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 07 Apr 2024 13:45 WIB
Bule bermain dengan papan surfing saat banjir di Jalan Pantai Kuta, Kamis (4/4/2024).
Foto: Bule asyik bermain papan surfing saat banjir di Jalan Pantai Kuta. (Tangkapan layar Instagram)
Denpasar -

Sederet peristiwa di Bali selama sepekan terakhir menarik perhatian pembaca detikBali. Di Kabupaten Gianyar, ada peristiwa kecelakaan maut yang menimpa seorang pengendara sepeda motor. Korban yang bernama I Ketut Ceko, tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya terjatuh di proyek gorong-gorong.

Berikutnya, ada penangkapan seorang pengurus organisasi kemasyarakatan (ormas) di Buleleng lantaran hendak pesta sabu-sabu. Lelaki berinisial MT itu diciduk polisi bersama dua rekannya, AS dan IM di Desa Lokapaksa, Buleleng, Bali.

Kemudian, kabar duka datang dari penulis dan budayawan populer Bali, Cokorda Sawitri. Dia meninggal dunia di usia 56 tahun. Semasa hidupnya, Cok Sawitri merupakan budayawan dan sastrawan yang disegani dengan sejumlah karyanya. Salah satunya, buku 'Janda dari Jirah.'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ada ulah bule yang asyik bermain dengan papan surfing saat banjir di Jalan Pantai Kuta. Aksi bule itu pun viral di media sosial. Berikut deretan berita terpopuler sepekan di Bali.

ADVERTISEMENT

1. Pemotor Tewas Jatuh di Proyek Gorong-gorong

Seorang pemotor, I Ketut Ceko, tewas akibat terjatuh di proyek gorong-gorong Jalan Raya Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Ceko ditemukan tewas di atas sepeda motornya yang juga ikut jatuh ke proyek gorong-gorong.

Jenazah pria 66 tahun ini ditemukan oleh buruh proyek gorong-gorong, Abraham Limahelu, sekitar pukul 09.30 Wita, Senin (1/4/2024).

Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Tama mengatakan dari keterangan sejumlah saksi, Ceko keluar dari rumahnya di Banjar Margabingung, Desa Bedulu, sekitar pukul 05.00 Wita, tapi belum pulang hingga pukul 09.00 Wita. Para saksi kemudian mendengar kabar Ceko ditemukan tewas.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, korban mengalami out of control (OC), kendaraan oleng dan terjatuh ke gorong-gorong yang sedang diperbaiki, karena hujan gorong-gorong juga penuh dengan air yang mengakibatkan korban meninggal," terang Tama kepada detikBali via pesan singkat WhatsApp.

TRC BPBD Gianyar mengevakuasi pemotor jatuh di proyek gorong-gorong Jalan Raya Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin (1/4/2024). (Dok. BPBD Gianyar)Foto: TRC BPBD Gianyar mengevakuasi pemotor jatuh di proyek gorong-gorong Jalan Raya Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin (1/4/2024). (Dok. BPBD Gianyar)

Tama mengungkapkan jenazah Ceko ditamukan dalam posisi tenggelam pada bagian tubuhnya. Sedangkan kakinya muncul di atas sepeda motor yang sepenuhnya tenggelam sehingga dilihat oleh saksi yang melintas.

"Kami minta bantuan ke BPBD Gianyar dan ambulan PMI Gianyar untuk membawa korban ke RSUD Sanjiwani untuk identifikasi," imbuhnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan menurunkan enam petugas tim reaksi cepat (TRC) guna mengevakuasi jenazah Ceko.

"Kebetulan menantu korban juga sebagai petugas BPBD Gianyar dan langsung bertugas penanganan. Korban langsung diangkat dan dinaikkan ke ambulans evakuasi ke RSUD Sanjiwani, sedangkan motor Honda Vario nomor DK 5954 LO diamankan polisi," terang Dibya.

Keluarga sudah merelakan kematian Ceko dan menganggap sebagai musibah. Jenazah dititipkan di RSUD Sanjiwani selama tiga hari dan rencana dikremasi pada Kamis (4/4/2024).

2. Pengurus Ormas Dibekuk Saat Hendak Pesta Sabu

Seorang pengurus ormas di Kabupaten Buleleng, Bali, berinisial MT ditangkap polisi. Pria berusia 47 tahun itu ditangkap saat hendak berpesta sabu-sabu bersama dua rekannya, AS (43) dan IM (50), di rumahnya, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.

Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan ketiganya ditangkap pada Jumat (22/3/2024). Satnarkoba Polres Buleleng saat itu menggeledah rumah MT yang disebut sering digunakan untuk pesta narkoba.

Widwan menuturkan penangkapan terhadap ketiga pelaku berawal dari perkelahian antarpemuda di Banjar Dinas Bukit Sakti dan Banjar Dinas Sorga Desa Lokapaksa. Perkelahian itu terjadi saat pangrupukan atau sehari sebelum Nyepi.

Konferensi pers pengungkapan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Buleleng, Senin (1/4/2024). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)Foto: Konferensi pers pengungkapan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Buleleng, Senin (1/4/2024). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)

"Bahkan saya mengamankan sepertinya tidak digubris, wah ini agak lain, ternyata pengaruh penggunaan sabu-sabu. Setelah Nyepi kami amankan di sini kebanyakan positif. Berangkat dari peristiwa itu, kami mengamankan MT, AS, dan IM," kata Widwan, saat konferensi pers, Senin (1/4/2024).

Sempat terjadi perlawanan saat polisi melakukan penggerebekan di rumah MT. Salah satu di antara ketiganya sempat lompat pagar, namun berhasil dicegah dan akhirnya ketiga pelaku dapat ditangkap.

"Saat diamankan sempat lompat pagar. Untung tidak patah. Dan MT itu adalah pengurus ormas yang ada di Buleleng," katanya.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pipet kaca yang di dalamnya berisi residu sabu seberat 2,01 gram bruto dan pipet plastik yang masih berisi sabu seberat 0,13 gram. MT mengakui sabu-sabu itu digunakan bersama.

Dari hasil interogasi, IM mengaku sempat membuang sebuah pipet kaca yang di dalamnya berisi residu sabu 1,72 gram di belakang rumah MT saat polisi melakukan penggeledahan.

Widwan mengatakan akan mendalami lagi peran masing-masing tersangka, dari mana mendapat narkoba dan apakah mereka pengguna atau malahan pengedar.

Selain menangkap tiga tersangka penyalahgunaan narkoba di Desa Lokapaksa, Polres Buleleng juga menangkap tersangka lain berinisial YHM. Ia ditangkap di rumahnya di Kelurahan Kaliuntu, Singaraja, Selasa (12/3/2024).

Polres Buleleng menemukan tiga buah pipet, tabung kaca berisi residu yang diduga hasil pemakaian narkotika, kotak bekas permen, dan sabu-sabu seberat 1,9 gram.

Atas perbuatannya itu, empat tersangka disangkakan dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam maksimal 12 tahun penjara.

3. Budayawan Cok Sawitri Meninggal Dunia

Budayawan sekaligus sastrawan Cokorda Sawitri atau Cok Sawitri meninggal dunia di Denpasar, Bali. Penulis buku 'Janda dari Jirah' dan 'Tantri: Perempuan yang Bercerita' itu mengembuskan napas terakhir pada usia 56 tahun.

Dua hari sebelum berpulang, Cok Sawitri mengunggah foto melalui akun Instagram @cok_sawitri. Namun, dia tidak banyak mendeskripsikan tentang momen dalam unggahan tersebut. Dia hanya menulis: "Bu, anakmu kembali lagi. Tapi tak sama seperti dahulu lagi."

Sepupu Cok Sawitri, Tjokorda Sutedja Pemayun, mengaku kaget saat mendengar kabar duka tersebut pada Kamis (4/4/2024) pagi. Menurutnya, belum genap dua pekan Cok Sawitri pulang ke kediaman keluarga besarnya di Puri Sidemen, Karangasem.

"Terakhir kali ia (Cok Sawitri) pulang ke puri pada saat ada piodalan (upacara adat) pada Minggu (24/3/2024) lalu. Dia menginap lima hari di sini," tutur Pemayun di Puri Sidemen, Kamis malam.

Menurut Pemayun, Cok Sawitri memang sempat mengeluh sakit liver. Selain itu, perempuan kelahiran 1968 itu juga menderita bronkitis lantaran cukup kuat merokok semasa hidup. Hanya saja, Pemayun melanjutkan, Cok Sawitri bisa menutupi penyakit tersebut dengan sikapnya yang selalu ceria di depan keluarga.

"Kami sangat kehilangan sosoknya. Setiap dia pulang ke puri, suasana menjadi berbeda dengan candaannya dan kata-katanya yang dapat mencairkan suasana. Ia juga sangat dekat dengan seluruh keponakannya," imbuh Pemayun.

Suasana kediaman keluarga besar Cok Sawitri di Puri Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (4/4/2024).Suasana kediaman keluarga besar Cok Sawitri di Puri Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (4/4/2024). (Foto: Tjokorda Sutedja Pemayun)

Cok Sawitri dikenal aktif bermain teater. Karya tulisnya dicetak ke dalam sejumlah buku dan berserakan di berbagai media lokal maupun nasional. Ia produktif menulis cerita pendek (cerpen), novel, prosa, hingga esai.

Cok Sawitri, tutur Pemayun, lahir di Sidemen dan menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Kota Amlapura. Setelah dewasa, ia memutuskan pindah ke Denpasar dan menjalani proses kreatif sebagai sastrawan dan seniman.

"Sejak kecil dia memang sangat suka dengan seni, terutama menari, menabuh, hingga menulis. Bakatnya memang sudah terlihat sejak kecil," ujar Pemayun.

Saat ini, jenazah Cok Sawitri sudah berada di Puri Sidemen. Upacara penghormatan terakhir untuk Cok Sawitri akan diputuskan setelah kedua kakak Cok yang berada di Jerman dan Jakarta tiba di Bali.

"Kami masih menunggu keputusan dari keluarga yang lain, apakah almarhum akan langsung di-pelebon atau bagaimana," pungkas Pemayun.

4. Bule Main Surfing Saat Banjir

Banjir yang terjadi di wilayah Kuta akibat hujan deras sejak Rabu (3/4/2024) malam hingga Kamis (4/4/2024) pagi malah menjadi ajang bermain sejumlah turis asing. Dari rekaman video yang viral di media sosial, tampak bule-bule berkumpul di pinggir Jalan Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis. Mereka bertelanjang dada dan membawa papan surfing atau selancar.

Bahkan, salah seorang bule laki-laki di antara mereka membawa papan surfing ke tengah jalan lalu merebahkan diri di papan surfing seperti bermain surfing di pantai. Aksi bule-bule itu dilakukan sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, hujan deras masih mengguyur dan banjir di sepanjang Jalan Pantai Kuta dan sekitarnya setinggi lutut orang dewasa.

Bule itu tampak asyik bermain dengan papan surfing di tengah banjir. Padahal, beberapa kali kendaraan roda empat dan roda dua melintas menembus banjir.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Anak Agung Rama Putra yang memantau langsung ke lokasi banjir di Kuta mengungkapkan air mulai menggenangi jalanan sejak dini hari.

Bule bermain papan surfing di Jalan Pantai Kuta saat banjir, Kamis.Bule bermain papan surfing di Jalan Pantai Kuta saat banjir, Kamis. Foto: Tangkapan layar Instagram

"Naiknya air mulai sekitar jam setengah 4 pagi tadi," kata Agung Rama di Jalan Pantai Kuta, Kamis.

Putra mengeklaim banjir akibat hujan semalam tidak terlalu parah. Genangan air hanya setinggi betis orang dewasa. Itu pun hanya menggenang di beberapa titik saja di Jalan Pantai Kuta.

Upaya menyurutkan genangan air dilakukan dengan membuka tutup selokan di pinggir jalan dan memakai mesin pendorong. Genangan air kini sudah mulai surut.

"Kami memang agak terlambat membuang airnya. Sehingga harus kami kerahkan mesin pendorong (air). Sekarang (banjir) sudah surut," kata Putra.

Menurutnya, banjir seusai hujan lebat di Jalan Pantai Kuta jarang terjadi. Banjir yang sejak tadi pagi menggenang karena debit air Sungai Tukad Mati, Kuta, sudah penuh akibat hujan semalam.

Banyaknya air hujan yang mengalir di saluran drainase di sepanjang Jalan Pantai Kuta juga sudah penuh. Akibatnya air hujan meluber hingga ke Jalan Pantai Kuta dan beberepa titik lainnya di kawasan Kuta.

"Karena debit airnya di Tukad Mati terlalu tinggi. Semua genangan air (di kawasan Kuta) itu muaranya di Sungai Tukad Mati. Jadi, (air hujannya) meluber ke mana-mana. Sampai ke (beberapa titik ruas jalan) di Jalan Bypass Ngurah Rai Simpang Siur," jelasnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads