Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karangasem diwarnai aksi walk out atau keluar. Padahal, rapat paripurna tersebut membahas Raperda tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha dan Raperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal.
Berdasarkan pantauan detikBali di gedung DPRD Karangasem, sebelum rapat dimulai seluruh anggota DPRD yang hadir sebanyak 25 orang telah menunggu di ruang rapat Paripurna, Senin (22/1/2024). Namun, ketika Bupati Karangasem I Gede Dana tiba, anggota DPRD ramai-ramai walk out dan tersisa sekitar 10 orang di ruang rapat.
Sehingga yang tersisa di ruang rapat Paripurna hanya eksekutif DPRD Karangasem, anggota fraksi PDIP, dan beberapa fraksi catur warna. Sebab yang berada di ruang rapat tidak kuorum (batas minimum untuk menentukan keputusan), rapat paripurna akhirnya diskors oleh Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Wayan Suastika selama satu jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Karangasem, I Komang Sartika, mengatakan dia dan beberapa rekannya terpaksa walk out karena merasa kecewa dengan eksekutif selama ini.
"Sebelum rapat kami dari empat fraksi (Golkar, Nasdem, Gerindra dan Catur Warna) sudah sepakat untuk melakukan walk out," kata Sartika yang berasal dari fraksi Golkar, Senin.
Sartika juga menyebut aksi walk out juga merupakan bentuk kekecewaan sejak sebelum-sebelumnya. Di mana pokok-pokok pikiran (pokir) dari anggota dewan melalui reses tidak pernah diindahkan oleh eksekutif.
Begitu juga terkait dengan pemasangan lampu hias yang sempat ditolak oleh anggota dewan, tapi ternyata tetap dijalankan oleh pemerintah dan masih ada beberapa hal yang lainnya.
"Kami tidak bermaksud untuk menghalangi apapun yang akan dilakukan oleh Bupati. Kami ingin berpikir sejenak terlebih dahulu. Ini demi kemajuan Karangasem untuk ke depannya," ujar Sartika.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Wayan Suastika mengaku tidak menyangka akan ada kejadian walk out saat rapat Paripurna tersebut. Atas aksi tersebut, rapat paripurna sempat diskors selama satu jam sebelum akhirnya terpaksa diputuskan untuk ditunda.
"Rapat Paripurna terpaksa kami ditunda dan akan jadwalkan ulang kembali," ungkap Suastika.
(nor/dpw)