Setelah TPA Suwung di Denpasar terbakar, TPA Mandung di Tabanan juga terbakar. Teranyar, TPA Temesi yang seharusnya bisa menjadi solusi jangka pendek membuang sampah dari Denpasar, juga terbakar.
Kebakaran TPA Temesi terjadi pada Senin dini hari (16/10/2023). Padahal, sejak Sabtu lalu sampah dari Denpasar dibuang ke TPA itu.
Wakil Wali (Wawali) Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa sudah menugaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk berkoordinasi dengan Pemkab Gianyar soal TPA Temesi.
"Astungkara kalau pendinginan (di TPA Temesi) bisa jalan, kami masih tetap menyuplai sampah ke TPA Temesi," katanya di kantor DPRD Kota Denpasar, Senin (16/10/2023).
Selain itu, Arya melanjutkan, sampah juga akan dikirim ke TPA Mandung, Tabanan, Bali. Namun, pihaknya masih menunggu sebab TPA itu juga masih terbakar sejak akhir pekan lalu.
Lantaran kebakaran sejumlah TPA, sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pulau Kawe, Denpasar, sempat meluber ke jalanan pada Minggu (15/10/2023).
Namun, pada Senin pagi sudah dibersihkan. Tumpukan sampah di TPS Lumintang dan Pulau Seram juga serupa. Arya Wibawa mengakui luberan sampah terjadi lantaran TPA Suwung belum bisa digunakan.
Pengungsi Bertambah
Arya Wibawa mengungkapkan jumlah pengungsi yang terdampak asap kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung bertambah menjadi 63 orang. Puluhan warga tersebut kini diungsikan di gedung serbaguna kantor Kelurahan Serangan, Denpasar, Bali.
Arya Wibawa menuturkan kebanyakan pengungsi tersebut merupakan warga dari luar Denpasar. "Kalau misalnya selama satu hari ke depan masih terjadi kebakaran, kami harapkan mereka bisa kami pulangkan ke daerahnya masing-masing," sebutnya di kantor DPRD Kota Denpasar, Senin (16/10/2023).
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku telah menerima laporan terkait beberapa warga yang mengalami sesak napas. Menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Denpasar sudah melakukan skrining kesehatan secara langsung. "Astungkara sudah bisa kami tangani hal-hal seperti itu," klaimnya.
Pemprov Bali Cek Polusi dan Kasus ISPA
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan uji lab untuk mengecek polusi udara akibat kebakaran TPA Suwung. Adapun, pengambilan data telah dilakukan pada Minggu (15/10/2023). "Hari ini proses uji lab," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan kepada detikBali, Senin (16/10/2023).
Setiawan mengatakan proses uji lab dilakukan oleh Tim Hyperkes Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali. Namun, ia belum bisa memastikan kapan hasil uji laboratorium itu keluar. Ia mengimbau masyarakat di sekitar TPA Suwung untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk sementara waktu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali I Gede Anom juga telah mengamati kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) terhadap warga yang terdampak asap kebakaran TPA Suwung. Dinkes Bali juga membuka posko kesehatan di Kelurahan Serangan bekerja sama dengan Dinkes Kota Denpasar.
"(TPA lain yang terbakar) sama, dilakukan dinas kesehatan kabupaten masing-masing," tandasnya.
Dampak Kebakaran TPA Meluas
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa merasakan langsung dampak asap kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, Bali. Sebab, ia tinggal di kawasan Pedungan, Denpasar, yang tak begitu jauh dari lokasi TPA Suwung.
Dia mengungkapkan wilayah Denpasar lainnya yang terdampak asap adalah Sesetan, Pedungan, Pemogan. "Saat anginnya keras, asapnya sudah sampai ke Padangsambian," kata Arya Wibawa.
Tak hanya wilayah Denpasar, asap kebakaran tempat pembuangan sampah untuk regional Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) itu juga mengarah ke wilayah Kuta, Badung.
"Kalau sore dan malam agak keras angin lautnya, asapnya sampai di wilayah simpang Sunset Road dan sampai daerah Kuta," imbuh Arya Wibawa.
Menurut Arya Wibawa, seluas 14 hektare lahan TPA Suwung dilalap api memasuki hari kelima kebakaran. Hingga saat ini, proses pemadaman api masih terus dilakukan. Termasuk dengan dua unit helikopter yang melakukan water bombing.
(dpw/dpw)