Desa-Kelurahan di Denpasar Didorong Maksimalkan Pengelolaan Sampah

Desa-Kelurahan di Denpasar Didorong Maksimalkan Pengelolaan Sampah

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 07 Jan 2025 22:41 WIB
I Gusti Ngurah Jaya Negara saat dijumpai di TPS 10 Desa Penatih, Rabu (27/11/2024). (Istimewa)
Foto: I Gusti Ngurah Jaya Negara saat dijumpai di TPS 10 Desa Penatih, Rabu (27/11/2024). (Istimewa)
Denpasar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mendorong agar desa dan kelurahan dapat memaksimalkan pengelolaan sampah di sumber. Hal itu disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat memimpin rapat koordinasi terkait percepatan pengelolaan sampah di Denpasar, Bali.

Menurutnya, hal tersebut juga untuk menyikapi wacana penutupan TPA Suwung pada 2026. Hal ini mengingat selama ini Denpasar juga tak memiliki TPA lainnya selain TPA Suwung.

"Kami mendukung kebijakan (Pemerintah) Provinsi Bali agar penanganan sampah dilakukan dengan waste to energy. Artinya, sampahnya diselesaikan di hilir. Mudah-mudahan ini cepat realisasi sehingga harapan penutupannya (TPA Suwung) itu dia sudah jalan," kata Jaya Negara saat dihubungi, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaya Negara menjelaskan saat ini Denpasar memiliki mesin gibrig di 23 TPS3R. Total sampah yang dapat diolah sebanyak 170 ton per hari.

Sementara volume sampah di Denpasar selama ini mencapai 1.000 ton per hari. Ke depan, Pemkot Denpasar juga bakal memaksimalkan 3 TPST untuk mengatasi persoalan sampah di Denpasar.

"Mudah-mudahan kami segera tender 3 TPST ini, dan kami bisa mengurangi 300 ton sampah saja lah. Berarti kan kami bisa (kurangi) 500 ton sampah di hulu. Itu komitmen kami," ungkap Jaya Negara.

Jaya Negara menerangkan saat ini tengah menyusun kajian terkait tender di 3 TPST. Tujuannya, untuk dapat melakukan pengolahan sampah secara maksimal per harinya.

Di sisi lain,Jaya Negara menyebut pemilahan sampah yang dilakukan masyarakat selama ini turut membuat berkurangnya volume sampah yang dikirim ke TPS3R. Ia juga mendorong masyarakat untuk membuat teba modern sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah.




(nor/gsp)

Hide Ads