Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Yang Batu dan sejumlah TPS lainnya di Kota Denpasar meluber. Hal itu terjadi akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang sudah memasuki hari keenam.
Pengawas Saluran, Selokan dan Jalan DLHK Kota Denpasar Wayan Suartana mengungkapkan TPS Yang Batu menerima kiriman sampah mencapai 16 ton setiap hari. Sampah-sampah tersebut berasal dari kawasan Renon dan sekitarnya.
"Sebelum kebakaran (TPA Suwung) pengambilan sampah biasanya dari pukul 05.00 Wita. Tapi, pasca kebakaran dari pukul 08.00 Wita," kata Suartana saat ditemui di TPS Yang Batu, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suartana mengatakan selama ini sampah di TPS Yang Batu dikirim ke TPA Suwung menggunakan sekitar 15-18 truk sampah per hari. Lantaran TPA Suwung masih terbakar, sejak Sabtu (14/10/2023) sampah dari TPS tersebut dialihkan ke TPA Temesi Gianyar.
Menurutnya, pengiriman sampah ke TPA Temesi juga menemukan sejumlah kendala. Termasuk tidak semua armada truk yang dapat beroperasi hingga jarak tempuh dari Denpasar ke Temesi yang cukup jauh.
Suartana tak menampik sampah di TPS lainnya di Denpasar juga meluber akibat belum bisa mengirim sampah ke TPA Suwung yang sedang terbakar. Luberan sampah itu dapat diamati di Depo Sampah Pulau Seram, TPS Pegok, hingga TPS Lumintang, Denpasar.
Ia menambahkan DLHK Denpasar langsung mengatensi sampah yang meluber tersebut. "Kami adakan skala prioritas. Kami lihat dulu TPS yang meluber dan itu menjadi skala prioritas," tandasnya.
TPA Suwung terbakar hebat sejak Kamis (12/10/2023). Hingga hari kelima kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menyebut api yang membakar gunungan sampah di TPA tersebut berkurang 30 persen.
(iws/hsa)