Wapres Pastikan Tak Ada Serangan Militer untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Wapres Pastikan Tak Ada Serangan Militer untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 16 Okt 2023 16:04 WIB
Wapres Maruf Amin (dok.setwapres)
Foto: Wapres Ma'ruf Amin (dok.setwapres)
Badung -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan pemerintah tidak akan menggunakan serangan militer untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera KKB Papua. Menurutnya, langkah tersebut diambil untuk menghindari jatuhnya korban.

"Karena kalau kami menggunakan operasi penyerangan (secara militer), itu dikhawatirkan akan jadi korban. Baik korban sandera itu sendiri, rakyat, atau juga dari TNI," kata Ma'ruf Amin di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Senin (16/10/2023).

Ma'ruf Amin mengungkapkan upaya untuk menyelamatkan Merthens sejauh ini dilakukan dengan pendekatan humanis. Adapun pendekatan humanis yang dia maksud adalah berdialog atau bernegosiasi dengan KKB Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengakui upaya negosiasi tersebut belum menemukan hasil. Padahal, kata Ma'ruf Amin, pemerintah berupaya memenuhi permintaan KKB agar Merthens dapat dibebaskan.

"Kami terus melakukan pembicaraan-pembicaraan dan negosiasi. Tuntutan apa yang mereka (KKB) inginkan itu, sampai hari ini masih terus dilakukan. Belum mencapai final," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menegaskan aksi penyanderaan Merthens oleh KKB tersebut tidak ada hubungannya dengan kondisi masyarakat Papua. Ia mengingatkan penyanderaan Merthens dan Papua adalah dua hal yang berbeda.

Dilansir dari detikNews, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera KKB Papua sejak Februari 2023. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya juga menegaskan menempuh cara terbaik demi meminimalkan persoalan. Dia mengatakan TNI terus mengupayakan negosiasi lewat tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Yudo mengaku ingin mencari solusi terbaik agar Mehrtens bisa dibebaskan. Ia pun menegaskan TNI tidak menggunakan kekuatan militer untuk operasi pembebasan sandera.

"Saya tidak mungkin menggunakan tenaga kekuatan militer hanya untuk itu, yang justru dampaknya akan lebih besar, lebih berat untuk Indonesia, untuk masyarakat khususnya di Papua apabila saya akan gunakan opsi militer," ucap Yudo di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkap kondisi pilot Philip Mark Mehrtens. Pilot itu masih di dalam hutan bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya. "Sampai saat ini kondisinya baik. Mereka jaga pilot dengan baik sehingga tidak ada masalah," ujar Izak seperti dilansir detikSulsel, Kamis (5/10).




(iws/hsa)

Hide Ads