Gubernur Bali Wayan Koster menyebut sampai saat ini Bali masih kekurangan tenaga pendidik atau guru. Data pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bali kekurangan sekitar 1.700 guru.
Hal itu diungkapkan Gubernur Koster saat memberikan arahan kepada 1.358 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di kantor Gubernur Bali, Kamis (24/8/2023).
Dia menyebut, saat ini kebutuhan guru di Bali terus meningkat seiring banyaknya sekolah baru yang dibangun, baik SMP maupun SMA. Koster pun berencana akan merektrut tenaga pendidik dengan status honorer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ada larangan untuk mengangkat tenaga kontrak, saya nggak peduli. Saya yang punya urusan kalau pembelajaran tidak berjalan optimal karena guru, yang tanggung jawab siapa?," ucap Koster dalam sambutannya.
Kepala BKD Bali Ketut Lihadnyana menyebut jika Bali saat ini kekurangan tenaga pendidik sekitar 1.700 orang. Koster, melalui Lihadnyana, menginginkan semua sekolah baru harus terpenuhi oleh tenaga pendidik.
"(Kurang di bidang) Akuntansi, komputer dan kaitannya dengan pamong kebudayaan. Yang (bidang) tari dan sebagainya," ucap Pj Bupati Buleleng itu.
Nantinya, ia akan mengumumkan penambahan tenagan pendidik setelah turun formasi PPPK 2023. BKD Provinsi Bali juga telah bersurat kepada BKD kabupaten/kota untuk segera melapor kepada kepala daerah masing-masing.
"Agar segera menghitung, me-mapping berapa kekurangan guru setelah itu baru mereka usulkan masing-masing," tandasnya.
(dpw/iws)