Prosesi sungkeman yang diikuti para anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Karangasem, Bali, berlangsung penuh haru. Puluhan anak binaan itu bersujud di hadapan orang tua mereka sembari meneteskan air mata. Ada pula yang menangis tersedu-sedu, lalu mengucapkan permohonan maaf kepada ayah dan ibunya lantaran terjerat kasus hukum.
"Hari ini kami mengundang para orang tua dari seluruh anak binaan yang ada untuk makan bersama. Setelah itu, dilaksanakan acara sungkeman dari seluruh anak binaan kepada orang tuanya masing-masing," kata Plh LPKA Kelas II Karangasem I Gede Kubayan Prianthara, Sabtu (22/7/2023).
Pantauan detikBali, para orang tua juga tampak terharu dan menasihati anaknya agar tidak mengulangi perbuatannya. Acara sungkeman itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Anak Nasional 2023 di LPKA Kelas II Karangasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sungkeman, digelar pula berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh anak binaan. Mulai dari senam bersama, menggambar, bermain musik, hingga genjek.
Prianthara mengungkapkan sebanyak empat anak binaan di LPKA Karangasem diusulkan mendapat remisi terkait peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli. Keempat anak tersebut dianggap sudah memenuhi syarat, antara lain berkelakuan baik dan selalu mengikuti aturan maupun seluruh kegiatan selama berada di LPKA Karangasem.
Menurut Prianthara, saat ini ada sebanyak 45 anak yang sedang menjalani masa pidananya di tempat tersebut. Dari jumlah itu, 14 orang masuk kategori anak-anak atau usianya di bawah 18 tahun. Sedangkan, sisanya telah termasuk kategori dewasa dengan usia antara 18-23 tahun.
"Empat orang anak kami usulkan untuk mendapat remisi pada peringatan Hari Anak Nasional tahun ini. Namun, berapa bulan dapat remisi, masih menunggu keputusan dari pusat," tutur Prianthara.
Meski mendapat potongan masa tahanan, kata Prianthara, keempat anak tersebut tidak ada yang langsung bebas. Ia menjelaskan sebagian besar anak binaan di LPKAKelas II Karangasem terlibat kasus narkoba. Ada pula yang terlibat kasus pencurian, perkelahian, hingga pemerkosaan.
Prianthara mengaku akan terus menyiapkan berbagai program positif agar anak-anak binaan di LPKA Kelas II Karangasem menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, ia berharap anak-anak tersebut tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika mereka sudah bebas kelak.
(iws/iws)