Waspada! Gigitan Hewan Penular Rabies di Denpasar Naik Hampir 2 Kali Lipat

Denpasar

Waspada! Gigitan Hewan Penular Rabies di Denpasar Naik Hampir 2 Kali Lipat

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 28 Jun 2023 12:31 WIB
Dinas Pertanian Kota Denpasar ketika tengah melakukan vaksinasi anti rabies di wilayah Kelurahan Peguyangan, Denpasar, Bali, Selasa (27/6/2023).
Dinas Pertanian Kota Denpasar saat memvaksinasi antirabies anjing di Kelurahan Peguyangan, Denpasar, Bali, Selasa (27/6/2023). Foto: dok. Pemkot Denpasar
Denpasar -

Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) pada Januari-Mei 2023 melonjak tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Jumlah GHPR sejak Januari-Mei lalu mencapai 2.281, sedangkan periode yang sama pada 2022 hanya 1.200 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda belum mengetahui penyebab pasti kenaikan jumlah GHPR itu. "Saya tidak tahu apakah ini memang fenomena kepanikan di mana-mana," tuturnya kepada detikBali, Rabu (28/6/2023).

Menurut Dharmayuda, kepanikan itu berimbas pada meningkatnya jumlah laporan GHPR yang diterima oleh Dinas Kesehatan. "Sehingga kelihatan kasus kita melonjak tinggi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dharmayuda menjelaskan stok vaksin antirabies (VAR) pada manusia di layanan rabies center terdapat 485 vial. Rabies center di Denpasar meliputi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Puskesmas I Denpasar Selatan, Puskesmas I Denpasar Timur, dan Puskesmas I Denpasar Barat.

Selain itu, Dharmyauda melanjutkan, masih ada stok VAR 800 vial di gudang farmasi. Jumlah VAR akan bertambah karena Dinas Kesehatan membeli 1.000 vial vaksin.

ADVERTISEMENT

"Jika ada kekurangan stok, kami akan berkoordinasi dengan Provinsi untuk melengkapi stok VAR kami," kata Dharmayuda.

Dharmayuda menjelaskan korban gigitan HPR bisa langsung mendapatkan injeksi VAR tanpa harus mengunggu HPR mati lebih dulu. Sebelumnya, korban gigitan HPR tidak bisa langsung mendapatkan suntikan vaksin antirabies karena perlu melihat apakah hewan penyerang itu mati atau tidak.

Menurut Dharmayuda, dampak dari kebijakan anyar itu adalah melonjaknya penggunaan VAR. Namun, hal tersebut bisa diantisipasi karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memiliki stok vaksin 30 ribu vial.




(gsp/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads