Soal Rencana Luhut Pindahkan Terminal LNG ke Laut, PT DEB Minta Kejelasan

Soal Rencana Luhut Pindahkan Terminal LNG ke Laut, PT DEB Minta Kejelasan

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 28 Apr 2023 21:55 WIB
Humas PT. Dewata Energi Bersih Ida Bagus Ketut Purbanegara
Humas PT DEB Ida Bagus Ketut Purba Negara. (Foto: Triwidiyanti/detikBali)
Denpasar -

Humas PT Dewata Energi Bersih (DEB) Ida Bagus Ketut Purba Negara meminta kejelasan terkait rencana pemindahan pembangunan Terminal Liquid Natural Gas (LNG) ke tengah laut. Wacana pemindahan tersebut sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kami dari DEB menanggapinya ya dipersilakan, itu sifatnya teknis. Tentunya Pak Menteri (Luhut) dan tim beliau sudah mengkaji tentang pelaksanaannya," kata Purba, Jumat (28/4/2023).

Meski demikian, Purba meminta kejelasan perihal lokasi pasti yang dimaksud tengah laut oleh Menko Luhut. Sebelumnuya, Luhut menyebut pembangunan terminal LNG yang semula akan dibangun di pesisir pantai akan dipindah ke tengah laut dengan jarak dari bibir pantai sejauh empat kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Empat kilometer yang beliau maksud itu di mana? Karena tentu itu akan berkaitan dengan teknis. Kalau itu ternyata berada di titik jalur kapal, ya sama saja kita menaruh bangunan di tengah jalan raya. Ini akan menjadi suatu hal yang berbeda lagi pembahasannya," imbuhnya.

Ia menyebut rencana tersebut merupakan salah satu alternatif yang sempat dibicarakan pada rapat kerja koordinasi teknis terkait update progres, pemaparan hasil kajian, dan harmonisasi oleh Pemprov Bali/Perusda Bali dan Pemerintah Kota Denpasar pada Kamis (27/4/2023) di Denpasar.

"Itu masih menjadi suatu opsi yang tentu nanti diperhitungkan PLN. PLN akan bicara efesiensi, masalah teknis. Di samping itu, di luar PLN kami harus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. Seperti Dinas Perhubungan tentang jalur pelayaran," tuturnya.

Menurutnya, masyarakat Desa Adat Serangan, Sesetan, Sidakarya, dan Intaran juga sempat menyampaikan harapannya agar mendapat manfaat dari rencana pembangunan Terminal LNG. Namun, jika pembangunan Terminal LNG dari kawasan pesisir dipindah ke tengah laut, maka desa-desa tersebut tidak akan memperoleh manfaatnya.

"Kalau sekarang rencananya Pak Menteri membawa terminal LNG ke tengah laut maka masyarakat tidak akan mendapatkan manfaat atas proyek ini. Kami dari PT DEB ikut saja dengan perintah pemerintah sepanjang dari hitungan keekonomisannya masuk. Sekarang kami belum berani berkomentar banyak karena lokasi yang dimaksud di mana?" imbuhnya.

Ia juga mempertanyakan janji Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar kepada desa adat yang sudah menginginkan agar kawasan pesisir mereka ditata dari hasil pengerukan untuk dermaga LNG. Ia meminta kejelasan teknis pembangunan terminal LNG di tengah laut.

"Sehingga kami mengharapkan kejelasannya itu seperti apa. (Yang terjadi jika lokasi dipindahkan) Otomatis kan dari nol lagi, perizinan dari nol. Ini hal-hal yang perlu dikaji dari seluruh aspek, baik aspek teknis, regulasi, keekonomisannya atau bisnis yang harus dikaji dari nol," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Luhut mengatakan pembangunan terminal LNG yang semula akan dibangun di pesisir pantai akan dipindah ke tengah laut. Dengan begitu, keberadaan terminal LNG ini tidak akan mengganggu segala aktivitas pariwisata di sekitarnya.

Ia juga memastikan apabila terminal LNG dibangun di tengah laut, maka tidak akan merusak kawasan mangrove yang ada di sana. "Sehingga orang (yang bermain) ski tidak terganggu. Resort juga tidak terganggu. Mangrove juga tidak rusak. Tapi pembangunan listrik bersih itu juga bisa dilakukan," kata Luhut di Buleleng, Jumat (28/4/2023).




(iws/BIR)

Hide Ads