300 Keluarga Banjar Pebuahan Pindah karena Abrasi

Jembrana

300 Keluarga Banjar Pebuahan Pindah karena Abrasi

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 28 Mar 2023 13:48 WIB
Kondisi rumah warga yang hancur akibat tergerus abrasi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa (28/3/2023).
Rumah warga yang hancur akibat tergerus abrasi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa (28/3/2023). Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali
Jembrana -

Abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali sangat mengkhawatirkan. Kini, hanya 200 keluarga saja yang bertahan di sekitar pantai tersebut.

Ketua RT 8, Banjar Pebuahan, Sumiran menerangkan sebelumnya ada 500 keluarga yang tinggal di sekitar Pantai Pebuahan. "Sudah 300 keluarga pindah dari sini," keluhnya kepada detikBali, Selasa (28/3/2023).

Sumiran menerangkan ratusan rumah warga tergerus air laut sejak 2013. Air lalut juga menggerus lahan warga sepanjang 500 meter. Walhasil, penduduk terpaksa mencari lokasi yang lebih aman untuk menghindari air pasang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumiran menuturkan sejak 2013 warga setempat telah mengajukan pembangunan senderan (dinding) untuk menahan abrasi. Setahun kemudian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menyetujuinya.

Bahkan Kementerian Pekerjaan Umum juga telah melakukan pengukuran. "Namun, terus saja diundur pembangunannya sampai saat ini belum juga terealisasi," ujar Sumiran.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Bupati Jembrana Nengah Tamba berjanji akan membangun senderan pada tahun ini. Sayangnya, rencana itu kembali batal karena pengalihan anggaran.

Sejumlah warga Banjar Pebuahan memasang spanduk menuntut janji bupati yang belum tertunaikan. Warga Banjar Pebuahan, Haryanto, menuturkan ditundanya pembangunan dinding untuk menahan abarasi membuatnya kecewa.

Menurut Haryanto, Pemkab Jembrana tidak serius mewujudkan pembangunan dinding demi menahan abrasi. "Dari 2013 kami sudah perjuangkan agar mendapat senderan, namun hingga saat ini itu hanya janji-janji saja," keluhnya.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Gede Sugianta telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida terkait penanganan abrasi di Pantai Pebuahan.

"Hasil koordinasi tahun ini Jembrana hanya akan melakukan pemeliharaan terhadap senderan pengaman pantai yang mengalami kerusakan. Pembangunan senderan pantai atau revetmen di sejumlah titik akan dilaksanakan pada 2024," ungkap Sugianta.




(gsp/efr)

Hide Ads