Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan brutal Mario Dandy Satrio (20), anak eks pejabat pajak, memasuki hari ke delapan koma. Ayah David, Jonathan Latumahina, mengatakan buah hatinya tersebut masih belum juga sadar.
Namun, Jo, panggilan akrab ayah David, menyebut alat bantu pernafasan David sudah bisa dilepas. "Kabar gembiranya adalah ventilator sudah boleh dilepas," ungkapnya dilansir 20detik, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut dia menceritakan bahwa leher David dipasangi rekatomi guna mengalirkan oksigen langsung ke paru-paru. Hal ini dilakukan demi menghindari kondisi gagal pernafasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah delapan hari kondisi David koma. Semoga bisa cepat sadar dan bisa bercanda-canda lagi seperti sebelumnya," terang Jo yang juga menjadi pengurus GP Ansor.
Menko Polhukam Mahfud MD yang juga menjenguk David ke RS Mayapada pada Selasa (28/2/2023), membeberkan bahwa kondisi David mengalami banyak kemajuan.
"Saya ikut bersyukur melihat David banyak kemajuan, meski hingga saat ini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri, masih dalam koma, namun respons gerakan fisik dinyatakan telah membaik," imbuhnya.
Mengutip detikHealth, Franz Josef Vincentius Pangalila, dokter perwakilan RS Mayapada, mengungkap tingkat kesadaran David atau glasgow coma scale mulai naik.
Yaitu, berada di tingkat delapan hingga sembilan, dari semula saat masuk ICU yang drop di level empat. "Untuk kesadarannya itu ada perbaikan dan perkembangannya signifikan. Ini terjadi pada waktu empat sampai lima hari," imbuh Franz Selasa (28/2/2023).
Kendati demikian, tim di RS Maypada masih melakukan sederet tindakan agar kondisi David terus membaik. Yang pasti, sejak tiga hari ini David tidak lagi membutuhkan alat bantu nafas.
Artikel ini dibantu oleh peserta program Magang Bersertifikat Indonesia Merdeka Niluh Pingkan Amalia Pratama Putri.
(BIR/iws)