Salah satu kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II B Negara adalah jasa cuci motor. Tempat cuci motor yang terletak di area Rutan, Jalan Wijaya Kusuma Nomor 23, Banjar Baler Bale Agung, Negara, Jembrana ini selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Salah satu yang jadi daya tarik adalah tarifnya yang relatif murah. Yakni Rp 10 ribu untuk motor kecil dan Rp 15 ribu untuk motor besar. Pelanggan pun dari berbagai kecamatan di Jembrana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pelanggan, Ketut Mertayasa (29), mengaku sudah sering mencuci motornya di Rutan Negara.
"Saya biasanya sekalian pulang dari kerja langsung mampir di sini, sambil mencuci motor, dan di sini juga banyak dagang, sambil menunggu motor selesai bisa jajan dulu," kata pria asal Kecamatan Melaya itu diwawancarai detikBali, Minggu (26/2/2023).
Salah satu narapidana (napi) atau WBP yang bertugas mencuci motor, Zainal Arifin (27) mengungkapkan setiap hari bisa mencuci 10 hingga 15 motor, dengan dibantu oleh seorang rekan WBP lainnya.
"Memang selalu ramai, bahkan jika hari raya Tumpek Landep dalam dua hari kami bisa dapat Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Sambil mengisi waktu juga, kalau di dalam sangat jenuh," ujarnya.
Para napi yang ditugaskan di pencucian motor juga sudah dipercaya sehingga petugas Rutan Negara juga tidak khawatir mereka memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri. Hal ini diamini oleh Zainal. Dia mengaku tidak pernah berpikir sedikit pun untuk kabur karena akan memperberat hukuman.
"Diberikan kesempatan di luar seperti ini saja sudah untung. Saya juga sudah ikhlas menjalani hukuman, beberapa kali juga ada teman yang cuci di sini dapat mengobrol saya senang," terangnya.
Sementara Kasubsi Pelayanan Tahanan I Nyoman Tulus Sedeng seizin Karutan Kelas II B Negara menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan WBP di Rutan Negara ini memang untuk melatih mereka menyiapkan diri ketika nanti kembali ke tengah-tengah masyarakat.
"Ini semacam kegiatan pembinaan untuk WBP sekaligus sebagai re integrasi dan asimilasi mereka kembali ke masyarakat saat selesai menjalani pidana," jelas Tulus yang dihubungi via telepon.
Dijelaskan, omzet harian pencucian motor dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), kemudian disisihkan untuk upah napi yang bertugas, dan sisanya untuk kegiatan pembinaan Rutan.
"Seperti tadi ada kegiatan mencari pakan ternak menggunakan kendaraan, dapat mengambil uang tersebut untuk pembelian BBM, ini semua untuk kegiatan pembinaan di Rutan Negara," imbuhnya.
Menurut Tulus, kegiatan mencuci motor juga bisa mengusir kejenuhan para WBP.
"Harapannya mereka mempunyai kemampuan dan keahlian yang bisa diterapkan saat mereka bebas nanti, minimal kalau tidak bisa buka sendiri namun mereka bisa bekerja nantinya di tempat cuci motor ataupun mobil yang lebih profesional," tandasnya.
(hsa/nor)