Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Negara berhasil memanen 3 kwintal sayur hijau dan 50 kilogram kangkung hidroponik. Sayuran tersebut ditanam dengan memanfaatkan lahan kosong atau beranggang di area open camp rutan tersebut.
"Lahan hidroponik kita pakai hanya sekitar 8x1 meter sedangkan lahan beranggang itu kita manfaatkan sekitar 50x3 meter. Hasilnya lumayan juga dan rencana kita pasarkan ke masyarakat dan petugas Rutan dengan harga Rp 5 ribu per kilonya," kata Kepala Rutan Negara Lilik Subagiyono, Senin (19/12/2022).
Lilik mengatakan, pihaknya terus berusaha melakukan berbagai kegiatan positif untuk para WBP di Rutan Negara. Hal itu sekaligus untuk melatih para WBP agar lebih siap ketika nanti kembali ke tengah-tengah masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semacam kegiatan pembinaan untuk WBP sekaligus sebagai reintegrasi dan asimilasi mereka kembali ke tengah masyarakat saat selesai menjalani pidana," katanya.
Sementara itu, Kasubsi Pelayanan Tahanan, I Nyoman Tulus Sedeng menjelaskan, hasil dari penjualan sayur tersebut akan dibagi menjadi tiga. Sebanyak 15 persen masuk ke pendapatan negara bukan pajak (PNBP), kemudian sisanya untuk modal pembinaan berikutnya serta diberikan kepada napi yang ikut bekerja.
"Terpenting hasilnya nanti dapat dipakai kembali oleh WBP untuk pembinaan lainnya," ujarnya.
Tulus menambahkan, kegiatan-kegiatan seperti ini juga bertujuan agar WBP yang ada di Rutan Negara tidak merasakan bosan dan jenuh meski sedang menjalani hukuman.
"Harapannya mereka mempunyai kemampuan dan keahlian yang bisa diterapkan saat mereka bebas nanti," tandasnya.
(iws/dpra)