Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban gempa Turki, Ni Wayan Supini sudah tiba di Bali. Begitu tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali jenazah langsung dibawa ke Klungkung.
Suami Supini, I Nyoman Ranten, mengatakan jenazah istrinya tidak langsung dibawa ke rumah duka di Banjarangkan melainkan diinapkan di RSUD Klungkung.
"Iya kami inapkan dulu di RSUD Klungkung karena di rumah masih ada upacara," ungkapnya di Terminal Kargo Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ranten dan keluarga tidak akan melakukan pengabenan (upacara pembakaran jenazah) terhadap jenazah Supini karena kematian istrinya itu termasuk kategori salah pati atau kematian tidak terduga dalam ajaran Hindu.
"Sesuai pararem di desa kami tidak diperbolehkan (mengaben) karena dianggap salah pati, mungkin untuk penguburannya di 10 Maret, di kuburan desa," katanya.
Anak tertua Supini, I Gede Krisna Adi Pratama Putra yang sempat ditemui detikBali mengaku sangat kehilangan sosok ibu yang ia cintai.
Krisna mengenang, sebelum meninggal ibunya pernah memberikan pesan untuk menjaga kedua adiknya. Hingga sekarang pesan itu terngiang-ngiang di telinganya.
"Pesannya cukup jaga adik-adikmu itu yang selalu saya kenang dan saya tidak pernah berpikir itu adalah firasat kehilangan ibu," ucap Krisna.
Saat di bandara, dua adik Krisna, yakni Ni Kadek Osiana Murni Savitri (16) dan Ni Komang Divya Aurora Savitri (6) mendapatkan pendampingan psikologi dari Polda Bali. Begitu pula dengan anggota keluarga lainnya.
Kabag Psikologi Polda Bali AKBP I Nyoman Wibawa mengatakan pendampingan penting bagi keluarga inti.
"Yang kecil masih baik-baik saja, kakaknya yang kedua juga baik-baik saja cuma ibunya korban ini yang syok menangis terus-menerus dan itu yang kami dampingi sampai mereka bisa bangkit kembali," ungkapnya.
Jenazah Ni Wayan Supini tiba di Bali dengan menggunakan pesawat GA 422 CGK - DPS sekitar pukul 16.00 Wita. Dengan pengawalan ketat jenazah langsung dibawa ke RSUD Klungkung.
Sebelumnya, jenazah Supini dan rekannya Irma Lestari ditemukan di bawah reruntuhan apartemen mereka di Kota Diyarbakir, Turki. Keduanya merupakan PMI yang bekerja sebagai terapis spa profesional.
(hsa/gsp)