NMDS, wanita hamil di Kota Denpasar, Bali, tewas diduga dibunuh oleh pria yang jadi pacarnya, KJ. Dugaan sementara, NMDS dihabisi seusai meminta pertanggungjawaban dari KJ yang telah menghamilinya.
Insiden tersebut terjadi di Jalan Gunung Batur, Gang Carik III Nomor 5, Pemecutan, Denpasar Barat, Selasa (7/2/2023). Saat itu, NMDS mendatangi tempat tinggal KJ untuk meminta pertanggungjawaban.
"NMDS datang ke sini, mereka pacaran. Ya, menurut keterangan kemarin sih hamil. Mungkin dituntut untuk tanggung jawab. Begitu tiang (saya) dengar," kata warga setempat, Putu Sudana (59) ditemui di rumahnya, Rabu (8/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudana tidak mengetahui pasti kejadian yang mengakibatkan NMDS meninggal. Ia baru mengetahui kejadian tersebut ketika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar dan polisi datang ke lokasi.
"Kejadian pastinya tiang nggak tahu, dari jam 3 atau dari jam 2, karena tidak ada keributan. Memang benar tiang nggak tahu, pas tahunya kan setelah ada polisi, setelah BPBD ke sini baru tiang tahu," jelasnya.
Menurut Sudana, KJ merupakan warga Kabupaten Karangasem. Ia tinggal di lokasi dugaan pembunuhan tersebut bersama kedua orang tua beserta kakaknya. Orang tuanya mengontrak tanah di lokasi itu, lalu membuat tempat tinggal.
"Dia ngontrak tanah, dia bikin rumah. Rumahnya dia yang punya. (Tinggalnya) sekeluarga, bapak, ibu, kakak," tutur Sudana.
Saat kejadian, rumah yang ditempati KJ dan keluarganya terbilang sepi. Sebab, keluarganya yang lain tidak ada di rumah. Ayahnya bekerja sebagai tukang bangunan dan ibunya berjualan canang.
Sementara itu, pantauan detikBali di lokasi, rumah yang diduga menjadi lokasi pembunuhan dalam keadaan kosong dan tertutup rapat. Di depannya sudah dipasang garis polisi.
Menurut Sudana, rumah tersebut memang diminta untuk dikosongkan oleh pihak kepolisian. Keluarga KJ diminta untuk berdiam sementara di lokasi lain.
"Sementara diamankan oleh polisi disuruh tinggal di tempat keluarga atau dia pulang kampung, tiang juga tidak tahu. Polisi juga nggak mau bongkar (informasinya)," kata Sudana.
(BIR/iws)