Penataan Pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samigita) mendekati rampung. Salah satu hal yang menarik perhatian wisatawan di Pantai Kuta adalah papan bertuliskan 'Kuta Beach Sunset In the Last Paradise'. Pada bagian atasnya juga terdapat teks beraksara Bali.
Seorang pekerja mulai melepas kain yang menutup di papan nama pantai tersebut pada Kamis (2/2/2023) siang. Sejumlah wisatawan domestik dan mancanegara pun mendekat. Mereka menjadikan papan nama pantai yang masih baru tersebut sebagai latar berfoto.
"Saya terakhir berkunjung pada 2019. Kaget juga ada penataan. So far bagus," kata Agi Kuswara, wisatawan asal Bandung, Kamis (2/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agi menyebut beberapa titik pantai masih berantakan karena masih dalam tahap penataan. Ia mengaku sudah berfoto di depan papan bertuliskan 'Kuta Beach Sunset In the Last Paradise' itu dan mengunggahnya ke media sosial.
"Kalau sudah beres pasti tambah keren. Apalagi ada tulisan papan nama ini makin keren," ucapnya.
![]() |
Pelaksana Proyek Penataan Pantai Samigita TJS Bianglala KSO Sang Putu Arsna mengatakan papan nama pantai tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu spot foto di Pantai Kuta. Ia berharap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta semakin bertambah.
"Iya kami harap dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan wisatawan senang," kata Arsna.
Penataan Pantai Samigita Sudah 99 Persen
Arsna menyebut progres penataan Pantai Samigita sudah mencapai 99 persen. Proyek tersebut akan diserahterimakan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Badung pada 6 Februari 2023.
"Progres di 99 persen. Kekurangan masih di-finishing kios pedagang, sedang progres atap," ungkap Arsna.
"Selesai tidak selesai harus selesai. Kalau nggak kami akan kena denda," imbuhnya.
Pantauan detikBali pada Kamis (2/2/2023) siang, sejumlah pekerja tampak sibuk bekerja menyelesaikan proyek tersebut. Mereka mengebut pekerjaan karena mendekati deadline.
Arsna mengungkapkan jumlah pekerja sebanyak 1.241 orang masih terus dimaksimalkan. Mereka dibagi menjadi dua shift kerja.
"Iya, kami kebut pagi, siang, dan malam. Karena, 6 Februari 2023 harus diserahkan kepada pemrakarsa proyek, dalam hal ini PUPR Badung," pungkasnya.
(iws/irb)