Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat rata-rata okupansi hotel di Bali berada di angka 40 persen pada Januari 2023. Adapun jumlah kamar hotel di Bali mencapai 140 ribu kamar.
"Secara umum trennya memang naik. Peningkatan ini jauh sekali dari Januari 2022 karena okupansi waktu itu tidak sampai 20 persen," kata Sekretaris PHRI Bali Perry Markus kepada wartawan di Denpasar, Sabtu (28/1/2023).
Menurut Perry keran pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) baru dibuka pada Maret 2022. Itulah sebabnya pada periode Januari 2022 okupansi hotel tergolong rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari bulan Maret itulah trennya naik dan terus naik sampai sekarang. Kalau sekarang ini bahkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali antara 11-15 ribu dan belum termasuk wisatawan domestik," imbuhnya.
Perry optimis pariwisata Bali segera pulih seperti sebelum pandemi COVID-19. Terlebih saat ini kunjungan dari wisman asal China juga mulai berdatangan ke Bali.
"Walaupun juga di tengah-tengah resesi global, kami berharap dengan adanya kedatangan China ini bisa membawa peningkatan dari kunjungan yang ada," tuturnya.
Selain China, Perry menyebut pasar wisman dari negara lainnya seperti India juga perlu digarap. Menurutnya India menjadi penyumbang wisman terbanyak ke Bali setelah Australia.
"Jadi seperti dulu, ketika wisatawan China dilarang pemerintahnya untuk bepergian, justru wisatawan dari India jadi yang paling banyak ke Bali setelah Australia."
"Saya kira semua segmen perlu kita perhatikan, jangan hanya satu segmen. Karena kalau terjadi gangguan ataupun di suatu negara jadi ada segmen lainnya," pungkasnya.
(iws/hsa)