Turis China Akhirnya Kembali Wara-wiri di Bali Setelah Pandemi COVID-19

Round Up

Turis China Akhirnya Kembali Wara-wiri di Bali Setelah Pandemi COVID-19

Tim detikBali - detikBali
Senin, 23 Jan 2023 08:54 WIB
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). Sebanyak 210 orang penumpang asal Shenzhen, China tiba di Pulau Dewata dengan menumpang penerbangan carter maskapai Lion Air JT2648 yang menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sejak Pemerintah China mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). (Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf)
Denpasar -

Turis China akhirnya kembali wara-wiri di Bali setelah hampir tiga tahun terhalang pandemi COVID-19. Sebanyak 210 turis asal China telah tiba di Bali pada Hari Raya Imlek, Minggu (22/1/2023). Mereka tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 10.48 Wita.

Kedatangan turis asal Negeri Tirai Bambu itu disambut langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace. Koster juga mengalungkan bunga kepada para wisatawan itu.

"Dengan hadirnya wisatawan dari Tiongkok saya yakin pariwisata Bali akan bangkit," kata Koster kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster menyebut kasus COVID-19 di China masih tinggi. Meski begitu, ia optimis Bali bisa kedatangan 4,5 juta turis China pada 2023. "Kasus besar, buktinya mereka sehat-sehat saja, aman. Pariwisata bangkit, Bali seperti normal 6,3 juta setahun, berharap tahun ini 4,5 juta," imbuhnya.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan kedatangan wisman China menjadi momentum bangkitnya pariwisata Indonesia. "Tadi Pak Gubernur sudah bilang 4,5 juta, itu sesuai hitung-hitungan kami. Kalau lebih, lebih baik," kata Ayu.

ADVERTISEMENT

Ayu menambahkan semua negara sudah mulai membuka perjalanan internasional. Termasuk China yang mulai meniadakan aturan karantina saat memasuki negara tersebut.

"Kita sudah punya herd immunity, malah mulai besok booster kedua di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Kita sudah ada pengalaman mengenai COVID-19, standarnya, SOP-nya, semoga ini tidak menjadi hambatan dalam menerima turis Tiongkok," katanya.

Tak Ada Perlakuan Khusus

Sementara itu, General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudithiawan mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk turis China yang datang. Menurutnya, prosedur kesehatan seluruh wisatawan mancanegara sudah dikomunikasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Tidak ada treatment khusus, semua perlakuan sama."

"Penumpang yang datang itu di-profiling oleh KKP. Kalau datang lesu, demam, kondisi kurang sehat, akan dipisahkan dan di-interview lebih lanjut. Sejauh ini, sepanjang kami diskusi dengan KKP, semuanya memenuhi syarat masuk Indonesia," kata Handy.

Untuk diketahui, ratusan turis China yang tiba di Bali saat Imlek tersebut datang menggunakan pesawat charter flight Lion Air Boeing 737-900ER dengan kode JT2648. Para wisatawan yang terbang dari Bandara Internasional Bao'an Shenzhen, Guangdong, itu terdiri dari orang dewasa, anak-anak, hingga balita.

Lion Air Buka Rute Shenzen-Denpasar Sepekan Sekali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memproyeksi wisatawan mancanegara asal China ke Indonesia pada 2023 mencapai 120 ribu hingga 255.700 kunjungan. Pada 2019, turis China yang berkunjung mencapai 2 juta.

Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan Lion Air membuka rute penerbangan Shenzhen-Denpasar sebagai dukungan terhadap agenda pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara.

"Lion Air membuka penerbangan perdana internasional nonstop dari China ke Indonesia. Tahap awal, Lion Air melayani penerbangan satu kali seminggu," ujar Danang, Sabtu (21/1/2023).

Lion Air Group berencana meningkatkan frekuensi terbang dan membuka rute baru dari kota-kota lainnya di China. Termasuk di antaranya Beijing, Xian, Jinzhou, Haikou, Kunming, Lanzhou, Nanchang, Nanjing, dan Ningbo. "Inaugurasi penerbangan China-Indonesia dilakukan setelah keputusan Pemerintah China mencabut pembatasan perjalanan ketat internasional pada 8 Januari 2023 lalu," kata Danang.

Bidik Wisatawan Asia Tengah dan Selatan

Selain turis China, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga membidik pangsa pasar turis dari sejumlah negara kawasan Asia lainnya ke Bali. Deputi Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan ada potensi kedatangan turis dari kawasan Asia Tengah dan Selatan.

"Untuk new country kami ingin non tradisional, ada beberapa negara Asia Tengah dan Asia Selatan itu penting sekali. Karena ternyata ada banyak sekali orang-orang yang luxury market high end dan itu carter juga," kata Ayu, Minggu (22/1/2023).

Adapun negara-negara tujuan pasar pariwisata Indonesia tersebut antara lain Kazakhstan, Uzbekistan, dan beberapa negara Asia Tengah lain.

"Kami sedang mencoba bagaimana mendatangkan mereka nih seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Bangladesh, Pakistan. Kalau India sudah ya, sehingga ada diversifikasi dari asal negara atau pasar yang masuk ke Bali," tandasnya.




(iws/gsp)

Hide Ads