Penjual Bakpao di Jembrana Kebanjiran Orderan Jelang Imlek

Penjual Bakpao di Jembrana Kebanjiran Orderan Jelang Imlek

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 20 Jan 2023 05:32 WIB
Proses pembuatan Bakpao, sajian wajib saat perayaan Imlek, Kamis (19/1/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Proses pembuatan Bakpao, sajian wajib saat perayaan Imlek, Kamis (19/1/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Bakpao atau roti kukus yang merupakan sajian khas Tionghoa laris manis menjelang perayaan Imlek di Jembrana. Dalam sehari, omzet salah seorang pedagang bakpao Suhendro mencapai Rp 2 juta per harinya.

"Peningkatan pesanan kue bakpao terjadi mulai kemarin, Kamis 19 Januari 2023, dan hari ini penjualan sudah mencapai Rp 2 juta. Memang setiap menjelang Imlek pesanan Bakpao pasti meningkat," ungkap pria berusia 28 tahun saat ditemui detikBali, Kamis (19/1/2023).

Pria yang tinggal di Jalan Sandat Kelurahan Bale Baler Agung, Kecamatan Negara mengatakan warga Tionghoa biasanya memburu panganan bakpao. Sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik olehnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (bakpao) merupakan ungkapan rasa syukur dan harapan untuk tahun depan lebih baik lagi," ungkap Suhendro.

Suhendro menjelaskan, bakpao berasal dari Bahasa Hokkian, yaitu Pao artinya bungkusan dan bak artinya daging. Sehingga bakpao merupakan bungkusan berisi daging.

ADVERTISEMENT

Untuk isian bakpao beragam tergantung selera, dan yang paling umum adalah kacang tanah, kacang hijau, coklat, dan isian daging. "Yang paling dicari saat imlek adalah toping yang beraneka ragam jenis, baik itu rasa daging ayam cincang, coklat, kacang hijau, kacang tanah dan rasa kelapa, namun jika ada pesanan dengan rasa lain kita tetap layani," papar Suhendro.

Mengenai proses pembuatan, lanjut Suhendro, menggunakan tepung terigu, gula pasir, garam, air mineral, ragi kue, baking powder, dan mentega yang dicairkan. Bahan diaduk menjadi satu, lalu dimasukan dalam mixer dan membutuhkan waktu hingga 15 menit hingga sampai benar-benar kenyal.

"Adonan yang kalis (tidak lengket) diangkat dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran jenis topping yang akan disajikan," jelasnya.

Khusus menjelang imlek, beragam warna digunakan untuk mempercantik tampilan bakpao jualannya. Salah satunya warna yang menjadi ciri khas adalah merah.

"Jadi untuk bakpao yang dipakai untuk sarana sembahyang juga dipercantik saat Imlek," kata pria yang akrab disapa Hendro.

Untuk ukuran bakpao saat Imlek tidak ada perbedaan dengan hari biasanya. Dalam sehari ia biasanya mengolah 10 kilogram hingga 12 kilogram bahan dan menghasilkan sedikitnya 200 bakpao.

"Namun menjelang Imlek ini penjualan meningkat pesat, bahkan mencapai 15-20 kg," imbuhnya.

Mengenai omzet, hari biasa Hendra mendapat sedikitnya Rp 500 ribu. Namun menjelang perayaan imlek rata-rata mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per harinya.

"Untuk modal awal itu sekitar Rp 600 ribu menyesuaikan harga bahan di pasaran," jelasnya.

Harga bakpao milik Hendro mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp.5 ribu untuk satu kue Bakpao. "Harga saya menyesuaikan dari isian topping yang dipakai. Harus mencoba untuk dapat menikmati bakpao lembut dan empuk ini," tandasnya.

Sementara salah seorang pelanggan setia bakpao Hendro, Natalia mengatakan selain sarana sembahyang di Kongco, juga dibutuhkan sebagai panganan kue yang enak dan lezat. "Rasa syukur tahun baru yaitu ungkapan rasa syukur dan berbahagia bersama keluarga dan handai taulan. Dengan penuh harapan lebih baik dari tahun lalu," ujar Natalia.




(nor/bir)

Hide Ads