Pengusaha Tour and Travel Bali Minta Direct Flight dari 3 Kota di China

Denpasar

Pengusaha Tour and Travel Bali Minta Direct Flight dari 3 Kota di China

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 17 Jan 2023 19:52 WIB
Wisatawan di sekitar bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali
Asita Bali meminta dibuka penerbangan langsung (direct flight) dari tiga kota China, yakni Guangzhou, Beijing, dan Shanghai. (Dok Kemenparekraf).
Denpasar -

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali meminta ada penerbangan langsung (direct flight) dari tiga kota di China. Yakni, Guangzhou, Beijing, dan Shanghai.

Ketua DPD Asita Bali Putu Winastra mengaku sempat bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno untuk mendorong pembukaan rute pesawat dari tiga kota China tersebut ke Bali.

"Jadi, saya sempat bertemu dengan Menteri Sandiaga pada 2 Januari justru kami mendorong supaya ada tiga direct flight dari tiga negara, yaitu dari Guangzhou, Shanghai, Beijing untuk langsung datang ke Bali," kata Winastra di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Selasa (17/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, kata Winastra, juga sudah menyampaikan untuk bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar tiga rute ini segera dibuka. Sebab, penerbangan dari tiga kota di Cina itu dinilai sebagai mesin pariwisata Bali.

"Ya karena dari tiga inilah mesin wisatawan China datang dari Guangzhou, Shanghai dan Beijing. Kami usulkan itu, maka pada 18 Januari ini akan menjadi highlight seperti apa kedepannya," ungkap Winastra.

ADVERTISEMENT

Ia juga meluruskan beredarnya isu bahwa kasus covid-19 di China sedang tinggi. Ia menilai hal itu tidak benar karena telah melaksanakan virtual meeting dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Shanghai, KJRI di Guangzhou dan KJRI Hong Kong.

"Beliau menyampaikan bahwa varian yang beredar di Beijing Januari sudah turun dan varian itu sudah ada di Indonesia sebelumnya, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran," tegas Winastra.

Karena itu, aturan masuk wisatawan China ke Bali akan sama dengan wisatawan dari negara lain. Dengan demikian, tidak ada perbedaan atau diskriminasi terhadap wisman China yang ke Pulau Dewata.

Meski demikian, wisman asal Negeri Tirai bambu diprediksi tak akan membanjiri Bali meski dalam momentum Tahun Baru Imlek. Sebab, hingga kini belum ada direct flight dari China ke Pulau Dewata.




(BIR/nor)

Hide Ads