Festival Imlek Bersama 2023 di Kota Denpasar akan digelar mulai 28-29 Januari 2023. Festival Imlek bertajuk Merajut Kebhinekaan Memperkuat Kerukunan itu ditargetkan akan menarik kunjungan sebanyak 3 ribu wisatawan dan warga lokal.
Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Putu Agung Prianta mengatakan melalui festival tersebut, ia ingin mengajak seluruh komponen masyarakat merayakan Imlek. Sekaligus menjaga tali kerukunan antar setiap umat beragama.
"Sebenarnya esensi acara ini adalah untuk mempersatukan Nusantara dan elemen bangsa. Acara ini juga adalah suatu kolaborasi yang mencerminkan akulturasi, memperkuat toleransi dan juga memperkuat Denpasar sebagai destinasi," kata Agung ketika ditemui di Kantor Walikota Denpasar pada Selasa (17/1/2023).
![]() |
Ia menuturkan acara tersebut sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi COVID-19 dan hanya digelar secara sederhana. Kini di tahun 2023, INTI Bali mengadakan acara tersebut secara meriah.
Kemeriahan festival sudah terlihat dari pemasangan 1.200 lampion di kawasan Jalan Gajah Mada, Denpasar hingga di kawasan Patung Catur Muka Denpasar, Bali. Ketua Panitia Festival Imlek Bersama Paulus Herry Arianto menuturkan nantinya akan ada Parade Nusantara yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali.
Kemudian, ada juga panggung Nusantara yang bertempat di Lapangan Puputan Badung. "Parade Nusantara ini akan diikuti 1.200 peserta dan kami sangat senang dengan antusias peserta tersebut, sampai-sampai kami harus stop pendaftarannya," ujarnya.
Festival Imlek akan melibatkan kesenian-kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Barong hingga Reog Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menghadirkan kegiatan seni, Festival Imlek juga akan menghadirkan 100 stand yang 70 persennya merupakan kuliner. "Dari angka itu nanti 60-70 persennya adalah masakan Thionghoa," paparnya.
Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengaku sangat mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai upaya dalam menunjukkan Kota Denpasar sebagai Kota Toleransi. "Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami di Kota Denpasar. Di acara tersebut kita dan masyarakat bisa ikut bertoleransi dan berdampingan dengan keyakinan agama lainnya," terangnya.
(nor/gsp)